Page 151 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 151

bahwa tanah terlantar adalah tanah yang sudah diberikan hak oleh
            Negara berupa HM, HGU, HGB, Hak Pakai, Hak Pengelolaan,
            atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak diusahakan, tidak
            dipergunakan, atau  tidak  dimanfaatkan  sesuai dengan  keadaannya
            atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya. Pasal
            29 ayat (3) menyatakan bahwa tanah terlantar merupakan salah satu
            objek penyiapan lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan  (Lembaran
            Negara Tahun 2009 Nomor 149, TLN Nomor 5068). Pasal 29 ayat (4):
            Tanah terlantar dapat dialihfungsikan menjadi lahan Pertanian pangan
            Berkelanjutan, apabila: a. tanah tersebut diberikan hak atas tanahnya
            tetapi sebagian atau seluruhnya tidak diusahakan, tidak dipergunakan,
            dan tidak dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian
            haknya; atau b. tanah tersebut selama 3 (tiga) tahun atau lebih tidak
            dimanfaatkan sejak tanggal pemberian hak diterbitkan.
                Lebih lanjut dalam Penjelasan Pasal 29 UU tersebut, dinyatakan
            bahwa  Untuk  keperluan  pengembangan  Lahan  Pertanian  Pangan
            Berkelanjutan, sebagai  Lahan Cadangan Pertanian Pangan
            Berkelanjutan,  pengambilalihan dapat dilakukan oleh Negara
            tanpa kompensasi dan selanjutnya dijadikan objek reforma agraria
            untuk didistribusikan kepada petani tanpa lahan atau berlahan
            sempit yang dapat memanfaatkannya untuk lahan pertanian
            Pangan Pokok.        Sehubungan dengan itu, masyarakat berperan
            dalam pengawasan tanah terlantar dengan melaporkan pemanfaatan
            lahan yang dinilai diterlantarkan untuk diusulkan sebagai LCPPB.

                Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan UU Nomor 41 Tahun
            2009 tersebut, Pemerintah dan  Pemerintah Daerah berkewajiban
            memberikan perlindungan dan pemberdayaan serta insentif yang sesuai
            kepada petani yang memiliki hak atas tanah yang ingin memanfaatkan
            tanahnya untuk pertanian Pangan Pokok, tetapi miskin dan memiliki
            keterbatasan akses terhadap factor-faktor produksi sehingga menelantarkan
            tanahnya.







                                          136
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156