Page 170 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 170

Berkelanjutan, sebagai  Lahan Cadangan Pertanian Pangan
            Berkelanjutan,  pengambilalihan dapat dilakukan oleh Negara
            tanpa kompensasi dan selanjutnya dijadikan objek reforma agraria
            untuk didistribusikan kepada petani tanpa lahan atau berlahan
            sempit yang dapat memanfaatkannya untuk lahan pertanian
            Pangan Pokok. Sehubungan dengan itu, masyarakat berperan dalam
            pengawasan tanah terlantar dengan melaporkan pemanfaatan lahan
            yang dinilai diterlantarkan untuk diusulkan sebagai LCPPB.
                Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan
            perlindungan dan pemberdayaan serta insentif yang sesuai kepada petani
            yang memiliki hak atas tanah yang ingin memanfaatkan tanahnya untuk
            pertanian Pangan Pokok, tetapi miskin dan memiliki keterbatasan akses
            terhadap factor-faktor produksi sehingga menelantarkan tanahnya.

                Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1996 tentang HGU,
            HGB dan Hak Pakai Atas Tanah (Tambahan Lembaran Negara Tahun
            1996 No. 58, TLN Nomor 3643). Tentang hapusnya sesuatu hak atas
            tanah, seperti diatur dalam Pasal 17 ayat (1) huruf e: HGU, Pasal 35
            ayat (1) huruf: HGB, dan Pasal 55 ayat (1) huruf e: Hak Pakai.

                Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2004 tentang
            Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45, TLN
            Nomor 4385). PP ini lahir untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat
            (2) UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. UU tersebut
            dalam perkembangannya berdasarkan ketentuapn Pasal 79 UU Nomor
            26 Tahun 2007dinyatakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal
            6 PP tersebut, menyatakan bahwa Kebijakan Penatagunaan tanah
            diselenggarakan terhadap: a. bidang-bidang  tanah yang sudah ada
            haknya baik yang sudah atau belum terdfatar; b. tanah Negara; c. tanah
            ulayat masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan
            perundang-undangan yang berlaku.
                Pasal 7 ayat (1) Terhadap tanah-tanah tersebut di atas, penggunaan
            dan pemanfaatan tanahnya harus sesuai dengan RTRW; ayat (2)
            Kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah terhadap RTRW




                                          155
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175