Page 173 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 173

penelantaran tanah semakin menimbulkan kesenjangan sosial,
                ekonomi, dan kesejahteraan rakyat serta menurunkan kualitas
                lingkungan;  Kedua,  Instrumen regulasi berupa peraturan
                perundang-undangan yang telah ada yaitu PP Nomor 36 Tahun
                1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan  Tanah  Terlantar
                beserta peraturan pelaksanaannya tidak dapat lagi dijadikan acuan
                penyelesaian  penertiban  dan  pendayagunaan  tanah  terlantar.
                Namun secara politis sebenarnya ada tujuan yang lebih besar dan
                luas serta strategis dengan diterbitkannya PP Nomor 11 Tahun
                2010 yaitu untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan Program
                Pembaruan Agraria Nasional (PPAN). Di mana tanah terlantar
                telah ditetapkan sebgai salah satu objek Reforma Agraria  di
                                                                       99
                samping tanah Negara Bekas Hak Barat dan/atau Swapradja
                dan tanah Negara lainnya, tanah Negara bekas HGU dan HGB
                yang telah berakhir jangka waktu berlakunya hak dan tidak
                diperpanjang; serta Tanah Negara Bekas Kawasan Hutan.
            b.  Pengertian Tanah Terlantar
                     Dalam PP ini tidak diatur secara jelas rumusan apa itu
                pengertian tanah terlantar. Baik dalam Ketentuan Umum Pasal 1
                yang biasanya menjelaskan istilah yang digunakan pada Pasal-pasal
                berikutnya. Sebagai perbandingan pengertian tanah terlantar dapat
                dilihat pada Pasal 1 butir 5 PP Nomor 36 tahun 1998 yang telah
                dicabut, yaitu tanah yang diterlantarkan oleh pemegang hak atas
                tanah [HM, HGU, HGB, HP], pemegang Hak Pengelolaan, atau
                pihak yang telah memperoleh dasar penguasaan atas tanah [izin/
                keputusan/surat dari pejabat yang berwenang yang menjadi
                dasar penguasaan atas tanah]  tetapi  belum  memperoleh  hak
                atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
                berlaku. Penjelasan secara lebih dalam mengenai pengertian tanah
                terlantar, dapat diketemukan dalam Penjelasan Pasal 2 PP Nomor
                11 Tahun 2010, yaitu apabila tanahnya: a. tidak diusahakan; b;
                tidak  dipergunakan  atau  c.  tidak  dimanfaatkan  sesuai  dengan
                keadaan atau sifat dan tujuan haknya. d. tanah yang ada dasar

            99  Sarjita, Tantangam RA Di Kawasan Timur Indonesia (Makalah disampaikan
                pada Seminar Lingkar Belajar RA (LIBRA) Kerjasama STPN-Fakultas Ekonomi
                Universitas Satya Wacana Salatiga, 4 Mei 2009): 7.


                                          158
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178