Page 28 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 28

berikutnya. Sebagai perbandingan pengertian tanah terlantar
                dapat dilihat pada Pasal 1 butir 5 PP Nomor 36 tahun 1998 yang
                telah dicabut, yaitu tanah yang diterlantarkan oleh pemegang hak
                atas tanah [HM, HGU, HGB, HP], pemegang Hak Pengelolaan,
                atau pihak yang telah memperoleh dasar penguasaan atas tanah
                [izin/keputusan/surat dari pejabat yang berwenang yang menjadi
                dasar penguasaan atas tanah] tetapi belum memperoleh hak atas
                tanah  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang-undangan  yang
                berlaku. Penjelasan secara lebih dalam mengenai pengertian tanah
                terlantar, dapat diketemukan dalam Penjelasan Pasal 2 PP Nomor
                11 Tahun 2010, yaitu apabila tanahnya: a. tidak diusahakan; b;
                tidak  dipergunakan  atau  c.  tidak  dimanfaatkan  sesuai  dengan
                keadaan atau sifat dan tujuan haknya. d. tanah yang ada dasar
                penguasaannya apabila tanahnya: a. tidak dimohon hak; tidak
                diusahakan; atau ctidak dipergunakan; d. atau tidak dimanfaatkan
                sesuai dengan persyaratan atau ketentuan yang ditetapkan dalam
                iizin lokasi, surat keputusan pemberian hak, surat keputusan
                pelepasan kawasan hutan, dan/atau dalam izin/keputusan/surat
                lainnya dari pejabat yang berwenang. Pengertian tanah terlantar
                dapat diketahui dalam Peraturan Kepala BPN RI Nomor 4 Tahun
                2010, yaitu pada Pasal 1 butir 6: tanah yang sudah diberikan
                hak oleh Negara berupa HM, HGU, HGB, Hak Pakai dan
                Hak Pengelolaan, atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak
                diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai
                dengan keadaannnya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau
                dasar  penguasaannya.  Sehubungan  dengan  pengertian  tanah
                terlantar ini, penulis dapat membedakan menjadi dua, yaitu
                Pertama, tanah terlantar secara fisik dan Kedua, tanah terlantar
                secara yuridis. Kriteria Objek Tanah Terlantar: PP Nomor 11 Tahun
                2010 yang baru ini ditentukan objek tanah terlantar sebagaimana
                diatur dalam Pasal 2. Kemudian dalam Pasal 3 dirumuskan kriteria
                tanah yang tidak termasuk objek penertiban tanah terlantar, yaitu:
                Tanah HM atau HGB atas nama perseorangan yang secara tidak
                sengaja tidak dipergunakan sesuai dengan keadaan atau sifat dan
                tujuan pemberian haknya; dan Tanah yang dikuasai pemerintah
                baik secara langsung maupun tidak langsung dan sudah berstatus



                                          13
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33