Page 82 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 82

dibentuk di ruang sidang pengadilan dengan keadilan yang hidup dan
            diangankan masyarakat. Keadilan procedural, hanya dapat dimengerti
            oleh pengkaji hukum dan para praktisi hukum tetapi dianggap asing
            dan bersifat inklusif bagi masyarakat yang sebenarnya adalah adresat
            hukum. Dengan strategi pemahaman hakim yang menyeluruh
            terhadap hukum adat/ulayat atas tanah, serta menempatkan dan/atau
            menghargai otoritas yang dipunyai masyarakat, untuk menerapkan
            azas konsensualisme/musyawarah, maka keseimbangan akan terwujud.
            Jika memang masih tersedia norma, sistem adat, seperti pranata/
            peradilan  adat/peradilan  perdamaian  (desa),  maka  sarana  tersebut
            patut dipertimbangkan untuk dioptimalkan, disamping sarana lain
            seperti Alternative Dispute Resolution (ADR) dan Mediasi sebagaimana
            diatur dalam Peraturan MA Nomor 1 Tahun 2008 Jika ternyata Hakim
            tersebut hanya dibekali dengan pola berpikir untuk menerapkan seni
            menemukan aturan-aturan dalamsuatu kasus  (in concreto), maka
            implikasinya bagaikan  memasuki  rimba  peraturan,  prosedur  dan
            administrasi, bukan lagi medan pencarian keadilan.




            Daftar Pustaka Sebagai Rujukan
            Abdurrahman ,(2005),  Aspek Perundang-Undangan Dalam
                          Pengelolaaan Dan Penyelesaian Sengketa  Tanah
                          Adat, (Makalah disampaikan pada Lokakarya Kajian
                          Kebijakan Pengelolaan  Tanah Adat Di Indonesia),
                          BAPPENAS, Jakarta, 28 Desember 2005.

            Ari  Sukanti  Hutagalung,  (2003),  Perspektif  Hukum  Penanganan
                          Masalah  Tanah Khususnya  Tanah Adat (Makalah
                          disampaikan  pada  Workshop  Nasional  Kesiapan
                          Kelembagaan dan Sumber Daya  Manusia  Pemda
                          Dalam Melaksanakan Kewenangan Bidang Pertanahan
                          Berdasarkan Keppres Nomor 34 tahun 2003),
            August Kafiar, (1999),  Peranan PT.  Freeport Indonesia  Dalam
                          Pembangunan Masyarakat  Dan Daerah Irian Jaya
                          (Makalah disampaikan pada Seminar Nasional



                                          67
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87