Page 143 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 143
SG dari SeTAM menuturkan bahwa dia menerima kebijakan
reforma agraria yang dijalankan sekarang sebagai bagian
dari mengupayakan “kemenangan kecil” bagi masyarakat.
Kemenangan kecil yang dimaksud oleh SG di sini adalah setidaknya
terdapat bukti ke masyarakat bahwa mereka mendapatkan tanah
setelah berjuang bertahun-tahun. Hal tersebut dapat memotivasi
kelompok tani lainnya untuk terus bersemangat memperjuangkan
hak atas tanah.
Dalam observasi yang peneliti lakukan,kebijakan reforma
agraria yang ada di Cipari memang membuat petani lainnya
semakin bersemangat. Termasuk di dalamnya kelompok tani lain
yang dahulu tidak bergerak, kemudian bergabung dengan SeTAM
untuk ikut memperjuangkan hak atas tanah. Adapun di kalangan
pemerintahan yang tidak mempunyai interaksi baik dengan
aktivis reforma agraria cenderung beranggapan bahwa kebijakan
reforma agraria sudah cukup baik, tetapi mereka mempunyai
alasan yang berbeda. Yang terpenting bagi mereka, masyarakat
tidak lagi merepotkan mereka dengan terus menerus datang
untuk menanyakan kasus tersebut.
Hal yang unik terjadi pada pembeli lahan. Pembeli lahan
adalah orang-orang yang memanfaatkan situasi menjelang
proses redistribusi lahan. Beberapa pembeli lahan adalah orang
yang mempunyai kedekatan dengan kepala desa yang pada
waktu itu bersepakat dengan PT RSA terkait adanya kompensasi.
Para pembeli lahan ini mengambil peluang dengan membayar
kompensasi bagi orang-orang yang akan mendapatkan tanah,
tetapi tidak mampu membayar kompensasi tersebut. SD (pembeli
lahan) menjelaskan hal itu sebagaimana berikut:
126 Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono