Page 105 - SKI kls 8
P. 105
8) Al-Mu’arry (363-449 H), nama aslinya Abu A’la Al-Mu’arry. Penyair berbakat dan
berpengetahuan luas.
c. Perkembangan Seni Musik
Seni musik berkembang pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Hal ini tidak lepas
dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat
seni musik makin berkembang. Para khalifah dan pembesar istana Bani Abbasiyah
memiliki perhatian lebih terhadap musik.
Di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan
filsafat. Boleh dibilang, dalam peradaban Islam, kitab yang ditulis Al-Kindi merupakan
yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al-Isfahani (897 M-976 M) dalam
Kitāb al-Agānī mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam.
Selain itu, pada umumnya orang Arab memiliki bakat music. Seni suara atau seni musik
menjadi suatu keharusan bagi mereka sejak zaman jahiliyah. Para pengarang kitab
musik masa Abbasiyah antara lain:
1) Yunus bin Sulaiman (wafat tahun 765 M), pengarang teori musik pertama dalam
Islam. Karya musiknya sangat bernilai sehingga banyak musikus Eropa yang
meniru.
Biola pertama berasal dari Rebec yang
telah digunakan oleh musisi Islam sejak
abad ke-10 M.
Cikal bakal biola juga diyakini berasal
dari rebab, alat musik asli dari Arab.
Al-Farabi merupakan penemu rebab
(rebec).
2) Khalib bin Ahmad (wafat tahun 791 M), mengarang banyak buku teori musik
tentang not dan irama. Bukunya dijadikan sebagai bahan rujukan di berbagai
sekolah tinggi musik di dunia.
3) Ishak bin Ibrahim al-Mausuly (wafat tahun 850 M), berhasil memperbaiki musik
jahiliyah dengan sistem baru sehingga mendapat gelar ‘Raja Musik’.
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 89