Page 102 - SKI kls 8
P. 102

c.  Ma’rifat: pengalaman ketuhanan sebagaimana ucapan Zun Nun al-Misri (lahir 155-245
                       H / 772-860 M) dan Junaid al-Bagdadi;

                   d.  Fana dan baqa: suatu keadaan di mana seorang sufi belum dapat menyatukan dirinya

                       dengan Tuhan sebelum menghancurkan dirinya. Tokoh pertama kali adalah Abu Yazid
                       al-Bustami (w.874 M);


                   e.  Ittihad dan hulul: tahapan dimana seorang sufi telah merasakan dirinya bersatu dengan
                       Tuhan. Tokohnya adalah Abu Yazid al-Bustami
                   Tokoh-tokoh sufi terkenal lainnya adalah Al-Gazali. Ia telah memberikan sumbangan besar

                   dalam karya tasawuf. Karyanya yang sangat terkenal tentang Ilmu Tasawuf berjudul Iḥyā
                   ‘Ulūm al-Dīn.  Tokoh  lain  bernama Al-Qusyairy  (wafat  465  H),  karyanya  berjudul  Ar-
                   Risālat al-Qusyairiyyah.  Demikian  pula  halnya  Syahabuddin  (wafat  632  H)  dengan
                   karangannya berjudul ‘Awārif al- Ma’ārif.




               E. Kemajuan Bidang Seni dan Sastra



               Pada  masa  Dinasti  Umayyah,  dunia  kesenian  Islam  hanya  mengenal  syair.    Hal  tersebut
               disebabkan oleh penolakan terhadap pengaruh selain Arab. Sementara itu, zaman Abbasiyah
               justru hubungan peradaban dan budaya Islam dengan bangsa non-Arab cenderung menguat.
               Terjadinya percampuran suku bangsa dan bahasa membawa perkembangan baru bagi khazanah
               Islam, khususnya yang bentuk sastra. Di samping itu, bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara
               semakin menyebar dan setara dengan bahasa lainnya, seperti bahasa Persia, Turki, dan India.

               Kemajemukan bahasa masa Abbasiyah membuka ruang bagi tumbuh suburnya karya-karya
               kesusastraan. Para sastrawan yang ahli di bidang kesenian bermunculan, baik dalam bentuk
               puisi maupun prosa. Wilayah kajian sastra pun tidak hanya puisi dan prosa, tetapi sudah meluas
               ke bidang karya tulis lainnya. Sastrawan pada masa ini bahkan dianggap sebagai gudangnya
               ilmu pengetahuan.


               Masa golden age Abbasiyah di berbagai bidang juga membawa kemajuan pesat dalam bidang
               sastra. Masa Abbasiyah dapat dikatakan sebagai masa keemasan kesusastraan Muslim masa
               klasik.

               Beberapa faktor penyebab terjadinya perkembangan dunia sastra pada masa Dinasti Abbasiyah,
               antara lain:


                1)  stabilitas politik;                      3)  berkembangnya sistem pendidikan dan
                                                                 meningkatnya semangat pengembangan
                2)  kemajuan sektor ekonomi (kesejahteraan
                    masyarakat);                                 ilmu pengetahuan;





               86     Buku Siswa Kelas VIII MTs
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107