Page 70 - SKI kls 8
P. 70
Aṭ-Ṭabari melakukan perjalanan mencari ilmu ke kota Rayy, Baghdad, Suriah, dan
juga di Mesir. Di Rayy, ia berguru kepada Al-Razi tentang filsafat, sementara di bidang
Hadis kepada Al-Musanna bin Ibrahim al-Ibili. Di Baghdad, ia ingin berguru kepada
Ahmad bin Hanbal, sayang sesampainya di sana gurunya wafat.
Semangat Aṭ-Ṭabari tidak surut, dua kota besar di selatan Baghdad, yakni Basrah dan
Kufah menjadi tujuan selanjutnya. Di Basrah, ia berguru kepada Muhammad bin ’Abd
al-A’la al-San’ani (w. 245 H/859 M), Muhammad bin Musa al-Harasi (w. 248 H/862
M), Abu al-Asy’aṡ Ahmad bin al-Miqdam (w. 253 H/857 M), dan Abu al-Jawza’ Ahmad
bin ‘Uṡman (w. 246 H/860 M). Di bidang tafsir, ia berguru di Basrah kepada Humayd
bin Mas’adah dan Bisr bin Mu’az al-‘Aqadi (w. akhir 245 H/859-860 M), meski
sebelumnya banyak belajar tafsir dari Hannad bin al-Sari (w. 243 H/857 M) di Kufah.
Setelah beberapa waktu di dua kota tersebut, Aṭ-Ṭabari kembali ke Baghdad dan
menetap untuk waktu yang lama. Ia memusatkan perhatian pada ilmu qira’ah (cara
baca) dan fikih. Gurunya ketika itu adalah Ahmad bin Yusuf al-Sa’labi, Al-Hasan bin
Muhammad al-Sabbah al-Za’farani, dan Abi Sa’id al-Astakhari.
Aṭ-Ṭabari kembali melakukan perjalanan mencari ilmu ke berbagai kota, khususnya
untuk mendalami ilmu bahasa, sastra, dan qira’ah. Hamzah dan Warasy termasuk
orang yang banyak menyumbangkan ilmunya kepada Aṭ-Ṭabari. Keduanya tidak saja
dikenal di Baghdad, tetapi juga di Mesir, Syam, Fustat, dan Beirut.
Dorongan kuat untuk menulis kitab tafsir juga didukung oleh gurunya seperti Sufyan
bin ‘Uyainah, Waqi’ bin al-Jarrah, Syu’bah bin al- Hajjaj, Yazid bin Harun, dan ‘Abd
bin Hamid.
Aṭ-Ṭabari banyak menulis kitab berkaitan dengan berbagai bidang ilmu, seperti tafsir,
sejarah, Hadis, hukum, teologi, akhlak, dan lain-lain. Diantara karyanya yang terkenal
berjudul Tarīkh ar-Rusūl wa al-Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja), atau lebih dikenal
sebagai Tarīkh aṭ-Ṭabarī. Kitab ini berisi sejarah dunia hingga tahun 915 M. Karyanya
terkenal karena keakuratannya dalam menuliskan sejarah Arab dan Muslim.
Karya terkenal lainnya adalah di bidang tafsir berjudul Tafsīr aṭ-Ṭabarī. Kitab ini sering
dirujuk oleh pemikir Muslim lainnya, seperti Bagawī, As-Suyuṭi, dan juga Ibnu Kaṡīr.
Aṭ-Ṭabarī wafat hari Senin, 27 Syawal 310 H bertepatan dengan 17 Februari 923 M,
pada usia 85 tahun.
54 Buku Siswa Kelas VIII MTs