Page 66 - SKI kls 8
P. 66

Imam Malik menerima Hadis dari 900 orang
                       (guru), 300 Hadis dari golongan Tabi’in, dan
                       600 Hadis dari Tabi’ut Tabi’in.


                       Imam Malik belajar di Madinah dan menulis
                       kitab  Al-Muwaṭṭa’.  Kitab  ini  disusunnya
                       selama 40 tahun, dan telah ditunjukan kepada
                       70  ahli  fikih  di  kota  Madinah.  Kitab  Al-

                       Muwaṭṭa’  berisi  100.000  Hadiṡ  yang
                       diriwayatkan  oleh  lebih  dari  1000  orang.
                       Perawi  yang  paling  masyhur  adalah Yaḥyā
                       bin Yaḥyah al-Laiṡi al-Andalūsī al-Maṣmūdī.
                                                                     Makam Imam Malik, Jannatu Baqi, Madinah
                                                                                  Sumber : http://islam.ru
                       Kitab  Al-Muwaṭṭa’  berisi  berbagai  Hadis,
                       pendapat para sahabat, dan ulama Tabi’in. Kitab yang ditulis atas anjuran Khalifah Al-
                       Mansur ini, membahas tentang ilmu-ilmu agama dan hukum Islam.


                       Mazhab Imam Malik merujuk kepada empat dasar hukum, yaitu: Al-Quran, Sunnah
                       Rasul, Ijma’, dan Qiyas. Pada masanya, Imam Malik paling berpengaruh di seluruh

                       Hijaz. Ia dikenal dengan sebutan “Sayyid al-Fuqahā’ al-Hijāz” (pemimpin ahli fikih di
                       seluruh daerah Hijaz). Ia mempunyai banyak sahabat (murid), yang terkenal antara

                       lain: Muhammad bin Idris bin Syafi’i, Al-Laisy bin Sa’ad, dan Abu Ishaq al-Farazi.
                       Pengikut  mazhab  Imam  Malik  terbanyak  terdapat  di Tunisia, Tripoli,  Magribi,  dan
                       Mesir.

                       Imam Malik menderita sakit selama 22 hari, 10 hari kemudian ia wafat. Ada pula yang
                       meriwayatkan bahwa Imam Malik wafat tanggal 14 Rabiul awwal 179 H/7 Juni 795 M,
                       pada usia 87 tahun.



                   c.   Imam Syafi ’i


                       Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Syafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i

                       merupakan keturunan Quraisy dari Bani Muṭalib. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah
                       dari garis keturunan Abdul Manaf. Ia dilahirkan di Khuzzah tahun 150 H. Perjalanan
                       hidupnya dimulai sejak ayahnya wafat. Ibunya, Fatimah binti Abdullah bin Hasan bin
                       Husain bin Ali bin Abi Ṭalib kemudian membawa Imam Syafi’i ke Mekah. Sejak kecil

                       Imam Syafi’i cepat menghafal syair, juga pandai dalam bahasa dan sastra Arab. Saat

                       usia 7 tahun, ia telah hafal Al-Quran, bahkan pada usia10 tahun hafal kitab Al-Muwaṭṭa’.









               50     Buku Siswa Kelas VIII MTs
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71