Page 61 - SKI kls 8
P. 61

c.    Imam Abu Dawud


                                      Nama lengkapnya, Sulaiman bin al-Asy’aṡ bin Ishaq bin Basyir bin
                                      Syidad  bin  ‘Amr  al-Azdi As-Sijistani.  Ia  dilahirkan  pada  tahun  202
                                      H/817 M di Sijistan. Sejak kecil, Abu Dawud sudah mencintai ilmu dan
                                      para  ulama.  Belum  cukup  dewasa,  ia  sudah  mengunjungi  dan
                                      mengelilingi berbagai negeri seperti Hijaz, Syam, Mesir, Irak, Jazirah,
                                      Sagar, Khurasan, dan negeri-negeri lain  untuk belajar Hadiṡ dari para
                                      ulama. Berbagai Hadiṡ yang diperolehnya disaring, hasil penyaringan
                                      itu dibukukan dalam kitab As-Sunān.

                                      Abu Dawud sering mengunjungi Baghdad, terutama untuk mengajarkan

                                      Hadiṡ dan fiqh kepada penduduk. Kitab As-Sunān digunakan sebagai
          Shahih Sunan Abi Dawud
         http://rifaielhafeez354.blogspot.com  pegangannya. Kitab tersebut mendapat pujian dari Ahmad bin Hanbal,
                                      ulama fikih termasyhur dari empat Imam Mazhab.

                       Atas  permintaan  gubernur  setempat,  Abu  Dawud  kemudian  menetap  di  Basrah.
                       Gubernur menghendaki supaya Basrah menjadi pusat bagi para ilmuwan dan peminat
                       Hadiṡ.


                       Para ulama yang menjadi guru Imam Abu Dawud sangat banyak. Diantaranya Ahmad
                       bin Hanbal, Al-Qa’nabi, Abu ‘Amr ad-Darir, Muslim bin Ibrahim, Abdullah bin Raja’,
                       Abu al-Walid at-Tayalisi, dan lain-lain. Sebagian dari gurunya juga merupakan guru
                       Imam Bukhari dan Imam Muslim, seperti Ahmad bin Hanbal, Usman bin Abi Syaibah,
                       dan Qutaibah bin Sa’id. Ada pun para ulama yang menjadi muridnya atau mengambil
                       ilmunya, antara lain Abu ‘Isa at-Tirmizi, Abu Abd ar-Rahman an-Nasa’i, Abu Bakar
                       bin Abu  Dawud  (putranya  sendiri), Abu Awanah, Abu  Sa’id  al-A’rabi, Abu Ali  al-
                       Lu’lu’i, Abu Bakar bin Dassah, Abu Salim Muhammad bin Sa’id al-Jaldawi, dan lain-
                       lain.

                       Abu Dawud adalah  salah seorang ulama  besar yang warak, saleh, dan bijaksana. Sifat-
                       sifat mulianya diungkapkan oleh sebagian ulama dengan pernyataan:


                       “Abu  Dawud  menyerupai  Ahmad  bin  Hanbal  dalam  perilaku,  ketenangan  jiwa,
                       kebagusan pandangan, dan keperibadiannya. Ahmad sendiri menyerupai Waki’, Waki’
                       menyerupai Sufyan as-Sauri, Sufyan menyerupai Mansur, Mansur menyerupai Ibrahim
                       an-Nakha’i,  Ibrahim  menyerupai  ‘Alqamah,  ‘Alqamah  menyerupai  Ibnu  Mas’ud,
                       sedangkan Ibnu Mas’ud sendiri menyerupai Nabi Saw. dalam sifat-sifat tersebut”.

                       Imam Abu Dawud menulis banyak kitab Hadiṡ, antara lain: 1) Kitāb as-Sunān (Sunān
                       Abū  Dāwud);  2)  Kitāb al-Marāsil;  3)  Kitāb al-Qadr,  An-Nasīkh wa al-Mansūkh;





                                                        Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013        45
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66