Page 63 - SKI kls 8
P. 63

Sunān an-Nasā’ī  memuat lebih sedikit Hadiṡ  ḍaifnya, setelah Kitāb Ṣaḥīḥ Bukārī dan
                       Kitāb Ṣaḥīḥ Muslim.


                       Para guru tempatnya belajar antara lain: Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Ibrahim, Ishaq
                       bin Rawahih al-Hariṡ bin Miskin, Ali bin Kasyram, Imam Abu Daud, dan Imam Abu
                       Isa at-Tirmiżi. Sedangkan ulama-ulama yang pernah berguru kepadanya adalah: Abu
                       al-Qasim at-Tabarani (pengarang Kitāb Mu’jam),  Abu Ja’far at-Ṭahawi, Al-Hasan bin
                       al-Khadir as-Suyuṭi, Muhammad bin Mu’awiyah bin al-Aḥmar al-Andalūsī, Abu Nāṣr
                       ad-Dalabī, dan Abu Bakar bin Ahmad as-Sunni.

                       Kitab-kitab Hadiṡ karya An-Nasa’i diantaranya: 1) As-Sunān al-Kubrā (yang dikenal
                       dengan Sunān An-Nasā’ī); 2) As-Sunān al-Mujtaba; 3) Kitāb at-Tamyīz; 4) Kitāb aḍ-
                       Ḍu’afā’; 5) Khaṣā’iṣ Alī; 6) Musnad Alī; 7) Musnad Mālik; dan 8) Manasik al-Ḥajj.


                       Imam An-Nasa’i wafat pada tahun 303 H/915 M. Ia dimakamkan di Baitul Maqdis,
                       Palestina.



                   f.    Imam Ibnu Majah

                                   Nama  lengkapnya Abū  ʻAbdillāh  Muḥammad  ibn Yazīd  ibn  Mājah  al-
                                   Rabʻī al-Qazwīnī. Ia lebih akrab dipanggil Ibnu Majah. Beliau terkenal
                                   dengan kejujuran dan akhlak mulianya. Dilahirkan di Qazwin, Irak tahun
                                   209  H/824  M.  Sebutan  Majah  dinisbahkan  kepada  ayahnya  bernama
                                   Yazid, yang dikenal pula dengan nama Majah Maula Rab’at. Ibnu Majah
                                   mulai belajar sejak usia remaja. Ia menekuni bidang ilmu Hadis pada usia
                                   15 tahun, terutama kepada gurunya yang terkenal, Ali bin Muhammad at-
                                   Tanafasi. Bakat dan minatnya di bidang Hadis tumbuh makin besar. Hal
         Kitab Sunan Ibnu Majah    tersebut mendorongnya untuk berkelana ke beberapa daerah dan negara
            http://id.wikipedia.org  guna mencari, mengumpulkan, dan menulis Hadis. Puluhan negeri telah ia
                                   kunjungi, antara lain Rayy (Teheran), Baṣrah, Kufah, Baghdad, Khurasan,
                       Suriah, Mesir, dan Hijaz. Ia menerima Hadis dari para ulama Hadis di tempat-tempat
                       yang dikunjunginya, yaitu dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muḥammad ibn ʻAbdillāh
                       ibn Numayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad bin al-Azhar, Basyar bin Adam, dan para
                       pengikut (perawi dan ahli Hadis) dari Imam Malik serta Al-Lays, termasuk dari Ishaq
                       bin  Muhammad, Ali  bin  Ibrahim  bin  Salamah  al-Qattan, Ahmad  bin  Ibrahim,  dan
                       sebagainya.

                       Pertemuannya dengan banyak ulama Hadis di berbagai tempat, menjadikan Ibnu Majah
                       mampu menghimpun dan menulis puluhan bahkan ratusan Hadis, terutama dari sumber-
                       sumber yang dipercaya  kesahihannya.





                                                        Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013        47
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68