Page 59 - SKI kls 8
P. 59

para guru besar Hadiṡ. Pada usia 18 tahun, dia sudah hafal karya Mubarak dan Waki’
                       bin  Jarrah  bin  Malik.  Bersama  gurunya  Syekh  Ishaq,  ia  menghimpun  Hadiṡ-Hadiṡ
                       ṣahih dalam satu kitab. Dari satu juta Hadiṡ yang diriwayatkan 80.000 para Rawi, ia
                       menyaringnya menjadi 7.275 Hadiṡ.


                       Untuk  mengumpulkan  dan  menyeleksi  Hadiṡ  ṣahih,  Imam  Bukhari    menghabiskan
                       waktu selama 16 tahun. Beliau mengunjungi berbagai kota untuk menemui para Rawi
                       Hadiṡ. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Baṣrah, Mesir, Hijaz (Mekkah
                       dan Madinah), Kufah, Baghdad sampai Asia Barat.

                       Para ulama Hadiṡ yang termasuk guru Imam Bukahri adalah Ali bin al-Madani, Ahmad
                       bin Hambal, Yahya bin Ma’in, Makki bin Ibrahim al-Bakhi, dan Muhammad bin Yusuf
                       al-Baikanḍi. Selain itu, banyak ahli Hadiṡ yang  berguru kepadanya, diantaranya Syekh
                       Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmiżi, Muhammad bin Nazr, dan Imam Muslim.


                       Imam Bukhari merupakan ulama yang banyak menulis kitab Hadiṡ. Kitab-kitabnya
                       menjadi rujukan bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagian
                       karyanya antara lain: 1) Ṣahīh Bukhārī; 2) Al-Adāb al-Mufrad, Aḍ-Ḍu’afā aṣ-Ṣaqīr; 3)
                       At- Tarīkh aṣ-Ṣaqīr; 4) At- Tarīkh al-Auṣat; 5) At-Tarīkh al-Kabīr; 6) At-Tafsīr al-Kabīr;
                       7) al-‘Ilal; 8) Raful Yādain  fī as-Ṣalāh; 9) Birr al-Wālidain; 10) Aḍ-Ḍu’afā, dan; 11)
                       Al-Hibah. Namun di antara karyanya itu, yang termashur adalah Al-Jamī’ al-Musnād
                       aṣ-Ṣaḥīḥ al-Mukhtasar min Umūr Rasūl Allāh wa as-Sunanih wa Ayyamih.

                       Imam al-Bukhari wafat pada malam ‘Idul Fitri tahun 256 H, di usia 62 tahun. Jenazahnya
                       dikuburkan di Khartand, sebuah desa di Samarkand.

                   b.  Imam Muslim


                       Nama lengkapnya Imam Abd al-Husain Muslīm ibn al-Hajjāj ibn Muslim ibn Qusyairī
                       an-Naisyabūrī, dilahirkan di Naisabur tahun 202 H/817 M. Saat itu, Naisabur termasuk
                       wilayah Rusia, yang dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan Mā Warā’ an-Nahr,
                                    yaitu daerah-daerah yang terletak di belakang Sungai Jihun di Uzbekistan,
                                    Asia Tengah.

                                    Pada  masa  Dinasti  Samanid,  kota  Naisabur  pernah  menjadi  pusat
                                    pemerintahan dan perdagangan selama 150 tahun. Saat itu, kota tersebut
                                    bahkan dikenal sebagai salah satu kota ilmu. Kota tempat berkumpulnya
                                    ulama besar dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah.


                                    Imam Muslim sangat menyukai ilmu Hadiṡ. Kecerdasan dan ketajaman
              Shahih Muslim

         http://tubanku.files.wordpress.com  hafalannya sudah ditunjukkan sejak kecil. Pada  usia 10 tahun, ia sering




                                                        Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013        43
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64