Page 68 - SKI kls 8
P. 68

usul fikih dari Imam Ahmad bin Hanbal. Pergaulannya yang luas sangat membantu

                       Imam  Syafi’i  dalam  menyusun  pandangannya,  yang  dikenal  dengan  “qaul qadīm”

                       (pendapat yang terdahulu).


                       Pada tahun 198 H, ia memutuskan kembali ke Makkah. Di tahun yang sama, ia pun

                       pergi ke Mesir. Di kota Mesir, Imam Syafi’i mulai menyusun pendapatnya yang baru,
                       yang dikenal dengan istilah  “qaul jadīd”.



                       Imam  Syafi’i  dikenal sebagai mujtahid mutlak, juga sebagai ulama fikih, ulama Hadis,


                       dan ulama usul fikih. Ia mampu memadukan mazhab fikih Irak dengan mazhab fikih

                       Hijaz. Sumber pemikirannya didasarkan kepada Al-Qur`an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
                       Di  antara  karya  bersejarahnya  adalah  “Ar-Risālah”,  buku  pertamanya  tentang  usul
                       fikih. Kitab lainnya berjudul “Al-Umm”, berisi tentang pandangan fikihnya yang baru.



                       Wasiat pentingnya, terutama bagi ulama pendukung dan pengikut mazhab Syafi’i ialah:
                       “Apabila Hadiṡ itu sah, maka itulah mazhabku, dan buanglah perkataanku yang timbul
                       dari  ijtihadku”.


                       Pengikut  mazhab  Syafi’i  terbanyak  terdapat  di  Mesir,  Kurdistan,  Yaman,  Aden,

                       Hadramaut, Mekah, Pakistan, dan Indonesia. Imam Syafi’i wafat akhir bulan Rajab,
                       tahun 204 H/819 M di Mesir.



                   d.   Imam Hanbali

                       Nama lengkapnya Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥanbal bin Ḥilāl bin Asad al-Marwazī
                       al-Bagdādī,  lahir pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 H  di Baghdad. Ia sudah hafal
                       Al-Quran pada usia 15 tahun. Dia juga dikenal  memiliki tulisan paling indah.


                       Imam Ahmad  bin  Hanbal  mempunyai  hafalan  yang  kuat.  Ia
                       hafal lebih dari satu juta Hadis. Banyak ulama yang memuji
                       keistimewaan hafalannya, sebagaimana dikatakan Imam Asy-
                       Syafi’i: “Ahmad bin Hanbal adalah  imam dalam delapan hal,


                       yaitu:  Imam  dalam  Hadis,  Imam  dalam  fikih,  Imam  dalam
                       bahasa, Imam dalam Al-Quran, Imam dalam kefakiran, Imam
                       dalam  kezuhudan,  Imam  dalam  warak,  dan  Imam  dalam
                       Sunnah”.

                       Diceritakan oleh Al-Maimuni, kezuhudan Ahmad bin Hanbal
                       seperti terlihat dari rumahnya yang sempit dan kecil. Ia memakai
                       peci  yang  dijahitnya  sendiri.  Begitu  juga  sifat  tawaduknya,
                                                                                            www.demundus.com





               52     Buku Siswa Kelas VIII MTs
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73