Page 118 - E MODUL ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR
P. 118
BAB XII
EVALUASI SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan tonggak penting dalam
upaya pemerintah Indonesia untuk menghadirkan pendidikan yang lebih
relevan, holistik, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Diperkenalkan
sebagai respons terhadap dinamika global dan tuntutan masyarakat akan
lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan, Kurikulum 2013
menegaskan pentingnya transformasi pendidikan dari pendekatan tradisional
menjadi pendekatan yang lebih progresif dan inklusif.
Salah satu pijakan utama Kurikulum 2013 adalah penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ini memandang
pendidikan bukan sekadar sebagai transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai
proses pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif. Dengan mengintegrasikan aspek-aspek ini ke dalam pembelajaran,
Kurikulum 2013 bertujuan untuk menciptakan siswa yang mampu beradaptasi,
berinovasi, dan berhasil dalam berbagai konteks kehidupan.
Namun, realisasi visi Kurikulum 2013 tidak akan optimal tanpa sistem
evaluasi yang sesuai. Evaluasi bukan hanya sekadar alat untuk mengukur
pencapaian akademik siswa, tetapi juga sebagai cerminan dari efektivitas
pembelajaran dalam mengembangkan kompetensi yang diharapkan. Dalam
konteks pendekatan saintifik, evaluasi bukan hanya mengukur hasil akhir,
tetapi juga proses berpikir dan sikap yang mendasari pencapaian tersebut.
Oleh karena itu, pentingnya evaluasi saintifik dalam Kurikulum 2013
menjadi sangat signifikan. Evaluasi saintifik tidak hanya mengukur
pengetahuan faktual, tetapi juga mampu melacak kemampuan siswa dalam
menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks yang relevan dan realistis.
Dengan memberikan penekanan pada proses berpikir dan keterampilan
praktis, evaluasi saintifik memungkinkan guru untuk memahami secara
holistik kemajuan setiap siswa, serta memberikan umpan balik yang bermakna
untuk mendukung pertumbuhan mereka secara menyeluruh.
Namun, tantangan dalam implementasi evaluasi saintifik juga tak dapat
diabaikan. Dibutuhkan pelatihan yang mendalam bagi pendidik untuk
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi instrumen evaluasi yang sesuai
dengan pendekatan ini. Selain itu, dukungan infrastruktur dan sumber daya
yang memadai, termasuk teknologi pembelajaran dan manajemen data, juga
menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan evaluasi saintifik
secara efektif.
77