Page 84 - ilovepdf_merged (11)
P. 84

d.   adanya peradilan administrasi;
                  e.   adanya supermasi aturan-aturan hukum;
                  f.    adanya  kesamaan  kedudukan  di  depan  hukum.
                  Istilah  negara  hukum  dapat  ditemukan  dalam
                  penjelasan  UUD  1945:  “Indonesia  adalah  negara
                  yang  berdasarkan  atas  hukum  dan  bukan
                  berdasarkan atas kekuasaan belaka”.


                    2. Masyarakat Madani
                      Masyarakat         madani       bercirikan        dengan
                  masyarakat  yang  terbuka,  bebas  dari  pengaruh
                  kekuasaan  dan  tekanan  negara,  yang  kritis  dan
                  berpartisipasi  aktif,  serta  egaliter.  Masyarakat
                  madani  merupakan  elemen  yang  sangat  signiikan
                  dalam  membangun  demokrasi,  sebab  salah  satu
                  syarat  penting  bagi  demokrasi  adalah  terciptanya
                  partisipasi  masyarakat  dalam  proses  pengambilan
                  keputusan  yang  dilakukan  oleh  negara  atau
                  pemerintahan.
                      Masyarakat madani mensyaratkan adanya civic
                  engagement, yaitu keterlibatan warga negara dalam
                  asosiasi-asosiasi  sosial.  Civic  engagement  ini
                  memungkinkan tumbuhnya sikap terbuka, percaya,
                  dan  toleran  antarindividu  yang  sangat  penting
                  artinya bagi bangunan politik demokrasi.
                      Masyarakat  madani  dan demokrasi  merupakan
                  dua  kata  kunci  yang  tidak  dapat  dipisahkan.
                  Demokrasi  dapat  dianggap  sebagai  hasil  dinamika
                  masyarakat  yang  menghendaki  adanya  partisipasi.

                  Tatanan  nilai  tersebut  ada  di  masyarakat  madani.
                  Karena itu, demokrasi membutuhkan tatanan nilai-
                  nilai sosial yang ada pada masyarakat madani.

                    3. Infrastruktur Politik
                      Infrastruktur  politik  terdiri  atas  partai  politik,
                  kelompok  gerakan,  dan  kelompok  penekan  atau
                  kelompok  kepentingan.  Partai  politik  merupakan
                  struktur  kelembagaan  politik  yang  anggotanya
                  mempunyai  orientasi  nilai-nilai  dan  cita-cita  yang
                  sama,  yakni  memperoleh  kekuasaan  politik  dan

                                                                              77
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89