Page 114 - qowaid
P. 114
QAWA’ID FIQHIYYAH
keadaan apapun bahaya ini harus dihilangkan. Contoh:
siapapun yang membangun tenda besar di akses jalan umum,
maka ia dapat diperintahkan untuk menghancurkannya,
meskipun memakan waktu lama.
87
C. Dasar Hukum Kaidah
Berikut ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits yang
mendukung kaidah ini di antaranya ialah :
a. Al-Qur’an
. ا ۡ وُدَتۡعَتِل ا ً رارض َّنُه ۡ وُكِس ۡ مُت َ لَو َ
َ ِ
“Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi
kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya
mereka.”(QS. Al-Baqarah: 231).
ُ
َّ
َ
َ
.هِدلوب هل ٌد ۡ ول ۡ وم َ لَو اَهِدلوب ۢ ٌةَدِلاو َّ رۡٓاَضُت َ لَ
َ ِ
َ ِ
َ
َ
َ
“Janganlah dimudaratkan seorang ibu karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya.”(QS. Al-Baqarah: 233).
ۡ ۤ
ُ
َ
. ِهۡيلَع مثِا َ لََف داَع َ لَو غاَب رۡي َغ َّ رط ۡ ضا نمَف
َّ
َ
ِ َ
َ
“Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. .”(QS.
Al-Baqarah: 173).
ۤ
ۡ
.
رۡٓاَضُم رۡيَغ نۡي َد ۡ وَا اهب ى ٰ ص ۡ وُْي ةَّيصو ِدۡعَب نِم
َ ِ
َ
ِ َ
“Sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah
dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat
(kepada ahli waris).”(QS. An-Nisa’: 12).
ۡ
ۡ
. ۡ مُتۡيَدَتها اَذِا َّلَض نَّم ۡ مُك ُْ رُضَي َ لَ
“Tidaklah orang yang sesat itu akan memberi mudharat
kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.”(QS. Al-
Ma’idah: 105).
ۡ ۡ
ّٰ
.َنۡيِدِسفُملا ُْب ِ حُي َ لَ ُهللاو َ
“Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat
kerusakan.”(QS. Al-Ma’idah: 64).
ُ
َ
ۡ
َّ
َ
َ
. ِهۡيلِا ۡ مُت ۡ ررط ۡ ضا ام لَِا ۡ مُكۡيلَع م َّ ر ح اَّم ۡ مُكـل َلَّصَف دَقو َ
َ
ِ
َ َ
87 Ibid.
103