Page 116 - qowaid
P. 116
QAWA’ID FIQHIYYAH
Seseorang dibolehkan bertayammum jika tidak mungkin
menggunakan air, karena sakit atau kedinginan yang dapat
membinasakan jiwa. Selama itu ia boleh bertayammum. Bila
telah memungkinkan memakai air, maka tayammumnya
batal sebab dhararnya telah hilang.
2. Bidang Muamalah
Seseorang dilarang menimbun barang-barang
kebutuhan pokok masyarakat pada saat murah dan
menjualnya ketika barang-barang tersebut harganya mahal.
Dampak dari hal tersebut barang-barang kebutuhan pokok
menjadi langka dan akan terjadi kenaikan harga di mana-
mana sehingga seseorang dengan tingkat ekonomi menengah
ke bawah tidak mampu untuk menjangkau. Hal ini dilarang
karena dapat menyebabkan kemudharatan bagi masyarakat.
3. Bidang Siyasah
Korupsi di suatu negara. Korupsi yang dilakukan oleh
para pejabat publik, baik politikus/ politisi maupun pegawai
negeri, yang secara tidak wajar dalam memperkaya diri
dengan menyalahgunakan wewenang yang telah
dipercayakan oleh rakyat kepada mereka sebagai wakil
rakyat tentu akan berdampak pada berbagai sektor
kehidupan dan keberlangsungan suatu negara. Sebagai
contoh dalam bidang hukum, sistem hukum tidak lagi
berdasarkan pada prinsip-prinsip keadilan hukum serta
hilangnya kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.
Dalam bidang ekonomi, pembangunan dan sumber-sumber
ekonomi dikuasai orang yang berada dalam lingkaran
kekuasaan serta hilangnya nilai moralitas dalam kegiatan
usaha yang merugikan pengusaha menengah dan kecil. Oleh
karena itu dampak dari korupsi ini dapat menyebabkan
berbagai kemudharatan yang harus dihilangkan dengan
berbagai macam cara pemberantasan korupsi.
4. Bidang Jinayah
Adanya larangan membunuh anak kecil, orang tua,
wanita, dan orang-orang yang tidak terlibat dalam
peperangan dan pendeta agama lain adalah untuk
menghilangkan kemudharatan.
E. Kaidah Furu’iyyah
Kaidah-kaidah yang merupakan cabang dari kaidah
َ
ُلاَزُي ُ ررَّضلا antara lain:
105