Page 118 - qowaid
P. 118

QAWA’ID FIQHIYYAH



                           cukup menghilangkan kemadharatan tersebut, sedangkan
                           lebih dari itu tidak boleh dilakukan. Di sini kaidah cabang
                           ini  memberi  batasan  bahwa  setiap  aktifitas  yang
                           dilakukan  karena  adanya  darurat  itu  diperbolehkan
                           sebatas  untuk  memenuhi  kebutuhan  dan  tidak  lebih
                           daripada itu.
                            Berikut contoh-contoh dari kaidah cabang tersebut:
                           1) Orang  kelaparan  yang  mendekati  kematian.  Pada
                              kondisi  demikian  seseorang  tidak  menemukan
                              makanan  halal  apapun  selain  daging  hewan  yang
                              diharamkan  untuk  dimakan  yang  ada  di  depannya.
                              Berdasarkan  kaidah  cabang  ini  seseorang  boleh
                              memakan daging hewan yang diharamkan sekedarnya
                              saja untuk menyambung hidup. Apabila orang tersebut
                              nyawanya  sudah  merasa  terselamatkan,  maka  tidak
                              boleh  memakan  sepuas-puasnya  karena  memang
                              kadar kedaruratannya telah terpenuhi.
                           2) Seorang  dokter  yang  sedang  memeriksa  pasiennya.
                              Dalam  menjalankan  tugasnya  dokter  tidak  boleh
                              melihat  aurat  pasiennya  melainkan  sekedar  yang
                              dibutuhkan saja untuk pemeriksaan dan pengobatan.
                         c.  Kaidah
                                                                 ْ
                                                                    ِ ِ ُ
                                                                                 َ
                                                          ِ
                                                                ِ
                                                              ناَكْملإا ردَقب عَفْدُي  ُ ررَّضلا
                           “Darurat harus ditolak semampu mungkin”.

                           Maksud dari kaidah ini menjelaskan bahwa segala macam
                           bahaya  harus  dihilangkan  secara  keseluruhan  jika
                           memungkinkan.  Tetapi  jika  tidak  bisa,  maka  hendaknya
                           ditolak  semampunya  sesuai  kemampuan  yang  dimiliki.
                           Oleh  karena  itu  sebisa  mungkin  berbagai  macam  usaha
                           dilakukan untuk menolak bahaya.
                           Di bawah ini contoh-contoh dari kaidah cabang tersebut:
                           1) Masuk  dalam  sistem  pemerintahan  negara  kafir  itu
                              diperbolehkan       dengan      pertimbangan       untuk
                              menurunkan  kadar  kemudharatan.  Dalam  hal  ini
                              meskipun  tidak  dapat  menghilangkan  kemudharatan
                              tersebut  secara  keseluruhan,  paling  tidak  dapat
                              meminimalkan kemudharatan yang ada.





                                                   107
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123