Page 119 - qowaid
P. 119
QAWA’ID FIQHIYYAH
2) Upaya pengumpulan dan pembukuan al-Qur’an yang
dilakukan oleh sahabat Abu Bakar dengan tujuan agar
tidak hilang.
3) Agar tidak terjadi perselisihan dalam bacaan al-Qur’an
dan segala hal yang berkaitan dengan al-Qur’an di
kalangan umat Islam, maka sahabat Ustman bin Affan
memiliki inisiatif untuk membukukannya dalam satu
mushaf.
4) Tindakan pembakaran kedai minuman keras seperti
arak dan sebagainya yang pernah dilakukan oleh
sahabat Umar bin Khattab bertujuan agar tidak timbul
masalah yang tidak diinginkan dan kemudharatan yang
lebih besar lagi.
d. Kaidah
ْ
ماعلا ررَّضلا عفَدِل ُ صاَخلا ُ ررَّضلا ُلَّمحَتَي
َ
َ
َ
ِ َ
ِ
“Bahaya khusus harus ditempuh untuk menolak bahaya
umum”.
Kaidah ini masih ada kaitan dengan kaidah “ad-dhararu la
yuzalu bimitslihi” yaitu dalam menghilangkan bahaya tidak
boleh dihilangkan dengan bahaya lain yang serupa dilihat
dari sudut pandang keumuman, pengkhususan, dan
bahaya. Penerapan dari kaidah cabang ini terlihat dalam
pemberlakuan hukum-hukum seperti; hukuman potong
tangan untuk menjaga harta benda orang lain, hukuman
qishas demi menjaga nyawa, dan hukuman bagi pezina
untuk menjaga garis keturunan.
Berikut contoh-contoh aplikasi kaidah cabang ini
sebagaimana yang dikutip dari Muhammad Shidqi:
88
1) Pemerintah boleh menekan kenaikan harga barang
pokok kepada para pedagang di pasar dengan berbagai
kebijakannya. Hal ini bertujuan agar harga barang
pokok tidak mengalami kenaikan yang dapat
menyebabkan daya beli rakyat menengah ke bawah
tidak mampu menjangkau apabila pedagang bebas
mempermainkan harga. Oleh karena itu dengan adanya
88 Muhammad Shidqi bin Ahmad al-Burnu, al-Wajiz fi Idlah Qawaid al-Fiqh al-
Kulliyah, (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1983), hlm. 84.
108