Page 135 - qowaid
P. 135

QAWA’ID FIQHIYYAH



                         pula yang mengatakan bahwa bunga bank bukan riba sebab
                         bunga  bank  merupakan  biaya  administrasi  dan  itu  sudah
                         menjadi  adat  yang  telah  disepakati  baik  bank  Domestik
                         maupun  Internasional.  Walau  demikian,  ulama  sepakat
                         bahwa riba hukumnya haram serta keharamannya bersifat
                         tauqifi bukan ijtihadi. Sebagaimana firman Allah SWT  surat
                         al-Baqarah ayat 275:
                                                         اَبرلا م َّ رح و عْيَبلا ُهللا َّلحَا و َ
                                                          ِ
                                                                                  َ
                                                              َ َ َ َ
                             “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
                             riba.”

                             Berdasarkan  ayat  yang  sifatnya  qhat’i  ini  bahwa  riba
                         hukumnya  haram.  Keharaman  riba  itu  sama  dengan
                         keharaman zina, minum khamr, dan membunuh. Apabila ada
                         yang  mengingkari  keharaman  riba,  maka  ia  tergolong
                         murtad.  Mengenai  keharaman  riba  ini  juga  kedudukannya
                         sama dengan wajibnya shalat, puasa, dan haji. Jika ada yang
                         mengingkari kewajiban tersebut, maka ia tergolong murtad.
                         Namun,  apakah  bunga  bank  dalam  bank  syariah  maupun
                         konvensional  tergolong  riba?    Ada  dua  pendapat  tentang
                         masalah  ini.  Pertama,  ulama  mengatakan  bahwa  itu  riba,
                         maka hukum semua bunga bank haram. Kedua, ulama yang
                         mengatakan  itu  bukan  riba  sebab  itu  merupakan  biaya
                         administrasi  dan  suatu  adat  yang  menjadi  kebiasaan  bank
                         domestik maupun internasional. Bagi ulama kedua yang juga
                         termasuk  di  dalamnya  jumhur  ulama  mengatakan  riba  itu
                                                                         َّ
                         halal mengacu pada kaidah  َلَ   ةَي ِ حَان يِف ُةَدرطملا ُةَداعلا(
                                                                        ِ
                                                                                   َ
                                  َ َ
                                           ِ
                                     ِ َ
                         )ِط ْ رَّشلا ةلزْنم ُلزْنَت yang merupakan cabang dari kaidah al-
                         ‘adah al-mukhakkamah. Jika adat yang berlaku dalam suatu
                         daerah tidak menempati syarat, maka sesuatu yang tidak ada
                         syarat hukumnya halal. Jadi bunga bank itu merupakan adat
                         dan  hukumnya  halal.  Menurut  Imam  Qaffal  riba  itu  haram
                         sama dengan adat suatu daerah yang menempati syarat maka
                                                                          َّ
                                              َ َ

                         hukumnya  haram   ةلزْنم  ُلزْنَت   ةَي ِ حَان  يِف  ُةَدرطملا  ُةَداعلا (
                                                                         ِ
                                                ِ َ
                                                                                   َ
                                                       ِ
                         )  ِط ْ رَّشلا. Jadi bunga bank dalam hal ini haram. Di antara dua
                         pendapat  jumhur  ulama  dengan  Imam  Qaffal  mana  yang
                         benar? Melihat yang demikian, maka pendekatan yang sesuai
                         adalah    pendekatan      kompromistik  )امهنيب       عمجلا(.

                                                   124
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140