Page 93 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 93

selalu  aman  digunakan.  Padahal,  kualitas  air  tidak  selalu  sama.  Ada  tingkatan-tingkatan
               pencemaran yang menunjukkan seberapa parah kondisi air dan seberapa jauh dampaknya bagi
               kehidupan.  Inilah  yang  disebut  dengan  hierarki  pencemaran  air.  Konsep  ini  membantu  kita
               memahami bahwa pencemaran air tidak terjadi secara tiba-tiba dalam kondisi parah, melainkan
               berproses  dari  tingkat  yang  masih  ringan,  kemudian  meningkat  menjadi  sedang,  lalu  berat,

               hingga akhirnya mencapai kondisi ekstrem yang sangat berbahaya.
                     Pada tingkatan pencemaran yang paling ringan, air sebenarnya masih tampak jernih dan
               tidak menimbulkan masalah besar bagi manusia. Akan tetapi, di dalamnya sudah mulai ada zat
               asing yang masuk, seperti sisa sabun cuci, deterjen, atau sampah organik dari rumah tangga.
               Misalnya, ketika limbah cucian dialirkan ke got dan kemudian masuk ke sungai, jumlah zat kimia
               dalam air mulai meningkat meskipun tidak terlalu terlihat. Air yang tercemar ringan masih bisa
               dipakai untuk aktivitas sehari-hari, tetapi jika kondisi ini terus dibiarkan, zat-zat pencemar akan
               menumpuk dan kualitas air makin menurun. Pada tahap ini dampaknya sudah bisa dirasakan
               pada ekosistem, misalnya ikan yang mulai kesulitan bernapas karena kadar oksigen terlarut di
               air berkurang.
                     Jika pencemaran ringan tidak segera ditangani, maka akan naik ke tingkat pencemaran

               sedang. Pada tahap ini air mulai mengalami perubahan yang cukup jelas, misalnya warnanya
               agak  keruh,  baunya  kurang  sedap,  atau  terasa  berbeda  ketika  dipakai.  Sumber  pencemaran
               biasanya berasal dari kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk dan pestisida berlebihan,
               limbah  peternakan  yang  masuk  ke  saluran  air,  atau  industri  skala  kecil.  Ketika  pupuk  dan
               pestisida terbawa air hujan, sungai akan menerima kandungan zat nitrat dan fosfat yang tinggi.
               Akibatnya, tumbuhan air tumbuh berlebihan sehingga menutup permukaan sungai. Proses ini
               disebut  eutrofikasi,  yang  menyebabkan  oksigen  berkurang  drastis  dan  ikan-ikan  mati.  Bagi
               manusia,  air  dengan  tingkat  pencemaran  sedang  sudah  menimbulkan  risiko  kesehatan,

               misalnya diare, gatal-gatal, atau gangguan pencernaan.
                     Kondisi yang lebih serius muncul ketika air sudah berada pada level pencemaran berat.
               Pada tahap ini air biasanya berubah warna menjadi cokelat pekat, hitam, atau bahkan warna
               lain  sesuai  jenis  limbah  yang  mencemarinya.  Baunya  pun  sangat  menyengat  sehingga  tidak
               mungkin  dipakai  untuk  kebutuhan  sehari-hari.  Penyebab  utama  pencemaran  berat  adalah
               limbah  industri  berskala  besar,  limbah  rumah  sakit,  atau  tumpahan  minyak  yang  masuk  ke
               sungai  dan  laut.  Kandungan  zat  berbahaya  seperti  merkuri,  timbal,  atau  kadmium  sangat
               beracun dan bisa menumpuk dalam tubuh makhluk hidup. Jika manusia mengonsumsi ikan atau
               air dari sumber yang sudah tercemar berat, maka dalam jangka panjang dapat menyebabkan
               penyakit kronis seperti kerusakan organ, gangguan saraf, bahkan kanker. Ekosistem sungai atau
               danau  di  tahap  ini  hampir  bisa  dikatakan  mati,  karena  hewan  maupun  tumbuhan  air  tidak

               mampu bertahan hidup.



                                                                                                         85
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98