Page 44 - EBOOK ZAINI AHMAD DAHLAN
P. 44

1.44                            Pembinaan Kehidupan Keluarga  



            aktif pula mengikuti gerakan semacam itu dalam masyarakat.  Indikator
            yang dipergunakan 1 sampai 21 dan ditambah dua syarat sebagai berikut:
            1)  Keluarga  atau  anggota  keluarga  secara  teratur  memberikan
               sumbangan bagi  kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi.
            2)  Kepala  keluarga  atau  anggota  keluarga  aktif  sebagai  pengurus
               perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya.

            Setelah  memahami  pengertian  tentang  kelompok  keluarga  sejahtera
        tersebut, sekarang mungkin Anda dapat menjawab pertanyaan “Apakah Anda
        termasuk keluarga yang sejahtera”?  Cobalah analisis sendiri pada kelompok
        keluarga sejahtera  manakah  posisi Anda. Sekarang  marilah kita analogikan
        antara manajemen (pengelolaan) keluarga dengan manajemen negara dengan
        mengacu pada jumlah keluarga atau jumlah penduduk. Pada dasarnya sistem
        pengelolaan  negara  analog  dengan  sistem  pengelolaan  yang  terjadi  dalam
        keluarga.  Cobalah Anda hitung berapa jumlah penduduk Indonesia pada 10
        tahun yang akan datang apabila angka kelahiran per tahunnya 1% saja. Dapat
        Anda  bayangkan  betapa  padatnya  penduduk  Indonesia.  Oleh  karena  itu,
        Pemerintah  Indonesia  senantiasa  mengendalikan  kelahiran.  Sampai  saat  ini
        program  Keluarga  Berencana  masih  terus  dilaksanakan  agar  jumlah
        penduduk dapat dikendalikan.
            Untuk  memperoleh  gambaran  mengenai  analogi  sistem  pengelolaan
        keluarga  dengan  negara,  marilah  kita  ambil  contoh  dalam  satu  keluarga
        sebagai  berikut:  Dalam  suatu  keluarga  seorang  ayah  berpenghasilan
        Rp1.500.000,00  mempunyai  seorang  istri  dan  seorang  anak.  Dengan  cara
        hidup  sederhana  ternyata  penghasilan  tersebut  cukup  untuk  menghidupi
        keluarganya. Namun, bila anggota keluarga bertambah karena dia memiliki
        bayi kembali maka keperluan untuk hidupnya pun bertambah. Hal ini berarti
        jatah  untuk  setiap  orang  di  keluarga  tersebut  semakin  berkurang.  Anda
        perkirakan  berapa  jatah  rata-rata  setiap  orang  akan  diperoleh  bila  anggota
        keluarganya  bertambah  satu  orang,  dua  orang  dan  seterusnya.  Belum
        terhitung  biaya  tak  terduga  yang  harus  dikeluarkan  bila  dalam  keluarga
        tersebut mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya sakit.
            Keadaan seperti itu pada prinsipnya tidak berbeda dengan tata kehidupan
        dalam  suatu  negara,  khususnya  Negara  Indonesia  yang  kita  cintai  ini.
        Pemerintah  akan  sangat  repot  mengurusi  penduduk  yang  terlalu  banyak.
        Meskipun penghasilan negara yang biasa dikenal dengan istilah GNP (Gross
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49