Page 46 - EBOOK ZAINI AHMAD DAHLAN
P. 46

1.46                            Pembinaan Kehidupan Keluarga  



            Para orang tua yang telah berpandangan maju beranggapan bahwa anak
        tidak  dapat  diharapkan  senantiasa  mendatangkan  rezeki  bagi  keluarganya.
        Justru  anak  mengharap  agar  diasuh,  dirawat,  dibina,  disekolahkan    atau
        disejahterakan  sebaik-baiknya  oleh  orang  tuanya.  Memiliki  anak  berarti
        memikul tanggung jawab yang besar terhadap masa depan anak tersebut.
            Dengan demikian, masyarakat masa kini berpandangan bahwa anak lebih
        bermakna sebagai kualitas daripada anak sebagai kuantitas. Artinya orang tua
        lebih  mementingkan  mempunyai  anak  yang  beriman  dan  bertakwa  kepada
        Tuhan  Yang  Maha  Esa,  anak  yang  cerdas,  sehat,  terampil,  dan  berbudi
        pekerti luhur ketimbang memiliki jumlah anak yang banyak.
            Para  orang  tua  sekarang  ini  lebih  termotivasi  untuk  mempunyai  anak
        tidak terlalu banyak bahkan mereka bercita-cita memiliki anak paling banyak
        dua  tetapi  dapat  mengasuh  dan  mendidiknya  dengan  baik  sehingga  kelak
        akan menjadi kebanggaan orang tua. Oleh karena itu, Norma Keluarga Kecil
        Bahagia  Sejahtera  dimaksimalkan  agar  orang  tua  dapat  mewujudkan  suatu
        keluarga  sejahtera  yang  dapat  memberikan  nilai-nilai  agama  dan  nilai-nilai
        budaya bangsa kepada anak-anaknya.

        3.    Fungsi Keluarga
            Berdasarkan  uraian  di  atas  timbul  suatu  pertanyaan  “Kalau  begitu  apa
        fungsi  keluarga  dalam  kaitannya  dengan  kehidupan  berbangsa  dan
        bernegara”?  Sasaran  utama  dalam  rangka  membangun  keluarga  sejahtera
        serta  mewujudkan  operasionalisasi  pembangunan  keluarga  sejahtera  adalah
        mendorong keluarga agar mampu mengembangkan dan melaksanakan fungsi
        keluarga.
            Di  samping  itu,  terdapat  pula  sasaran  lain  yang  sangat  penting  yaitu
        sasaran institusi  masyarakat sebagai lingkungan sosial keluarga yang mampu
        memfasilitasi  keluarga  dalam  melaksanakan  dan  mengembangkan  fungsi-
        fungsinya.  Keduanya  merupakan  dwi  tunggal  yang  tidak  dapat  dipisahkan
        sehingga merupakan kesatuan dalam membangun keluarga sejahtera.
            Pentingnya  peranan  keluarga  dalam  rangka  menciptakan  keluarga
        sejahtera  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung,  merupakan  suatu
        indikator  bagi  bangsa  yang  berkualitas.  Hal  ini  dapat  dilihat  dan  fungsi
        keluarga  tersebut.  Kantor  Menteri  Negara  Kependudukan/BKKBN  (1993),
        mengemukakan bahwa keluarga memiliki delapan fungsi sebagai berikut.
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51