Page 14 - 4. 2023_Buku Pendidikan Anti Bullying_Rini Yudiati_compressed
P. 14
pelajaran. Pencatatan skor dan mengetahui kemampuan peserta didik
untuk memahami kurikulum pendidikan anti-bullying. Penilaian ini
dilakukan saat peserta didik saat di kelas dan para siswa diberikan
penilaian berupa tugas dalam bentuk tulisan maupun praktek. Bagan
dalam membangun kurikulum pendidikan anti-bullying di sekolah
menengah atas sebagai berikut:
1. Kepala sekolah bersama para guru menyusun pengembangan
kurikulum pendidikan anti-bullying
2. Mempersiapkan komponen perangkat pembelajaran pada
kelompok
3. Disosialisasikan mendapatkan dukungan masyarakat
4. Guru menyusun perangkat mengajar berbasis pendidikan anti-
bullying
5. Implementasikan pembelajaran bersama siswa
6. Masyarakat turut melakukan evaluasi bersama sekolah.
Pembiasaan dalam pembelajaran praktik secara rutin dilakukan
siswa di sekolah perlu dilakukan bersama pendidik. Fasilitasi
pembelajaran perlu difasilitasi oleh sekolah agar pembelajaran
pendidikan anti-bullying dapat berlangsung dengan efektif. Seluruh
aktivitas di sekolah dapat dikorelasikan dengan program peningkatan
kesadaran tentang pendidikan anti-bullying. Salah satunya melalui
penggunaan media digital dalam pembelajaran pendidikan anti-
bullying. Komponen penting untuk dalam aspek kehidupan masyarakat
diperlukan. Penggunaan Proyektor atau media lain yang dapat
menampilkan audio visual agar peserta didik lebih tertarik dalam
belajar, dan suasana pembelajaran di kelas menjadi interaktif.
Dukungan masyarakat yang maksimal menjadi penentu untuk
tercapainya tujuan dari konsep yang telah ditentukan di sekolah
dan akan berdampak sebaliknya jika tanpa dukungan masyarakat
termasuk keluarga. Sekolah merupakan tempat untuk membentuk
insan berkarakter tetapi, sekolah bukanlah satu-satunya elemen
dalam upaya membentuk insan yang berkualitas dan bermanfaat
bagi kemajuan bangsa dan agama. Keluarga dan masyarakat juga
Pendidikan Anti Bullying 5