Page 28 - 4. 2023_Buku Pendidikan Anti Bullying_Rini Yudiati_compressed
P. 28
4. Dialog dan komunikasi intensif antara siswa dengan guru
Hubungan antara siswa dengan guru harus dibangun sehingga
terbangun kenyamanan dan keamanan bagi siswa untuk dapat
mengkomunikasikan setiap keinginan atau keluhan, serta guru
dapat memberikan masukan atau solusi atas keinginan atau
keluhan tersebut.
5. Menyediakan katarsis
Katarsis merupakan proses untuk menyalurkan atau media
untuk melepaskan emosi dan keluh kesah di dalam diri. Katarsis
dilakukan untuk mengurangi stress dan depresi karena emosi
yang berlebihan dan tidak disalurkan pada media yang tepat.
Beberapa media yang dapat dijadikan katarsis yaitu berteriak,
menulis, berolahraga, dan menyanyi. Media katarsis dapat
berbeda-beda setiap orang, namun pada dasarnya media yang
dipilih untuk menyalurkan emosi tidak merugikan orang lain
dan lingkungan di sekitarnya.
6. Melakukan pencegahan bullying
Pencegahan bullying dapat dilakukan dengan mengendalikan
emosi supaya tidak menjadi pelaku bullying, melaporkan
tindakan bullying yang dialami bagi korban bullying, serta
membantu dan menemani korban bullying serta melaporkan
tindakan bullying yang dilihat bagi orang yang mengamati
terjadinya bullying.
Pendidikan anti-bullying dari perspektif hadis dapat dilakukan
dengan menanamkan empat nilai yang telah dirumuskan (Sari, dkk.,
2022), yaitu:
1. Husnuzan
Husnuzan atau berbaik sangka merupakan sikap terpuji yang
mendorong seseorang memiliki perilaku memaafkan. Husnuzan
menjadikan seseorang yakin bahwa manusia hanya perlu
memilih dan berikhtiar untuk memilih antara yang baik dan
buruk, sisanya diserahkan pada Allah karena segala sesuatu
dapat terjadi hanya atas kehendak Allah.
Pendidikan Anti Bullying 19