Page 271 - e-modul Kimia Kelas XII
P. 271
Keterbatasan ini mendorong rantai polipeptida untuk berlipat. Artinya
struktur primer protein memengaruhi konformasi protein lebih lanjut untuk
membentuk struktur sekunder, tersier, maupun kuarterner.
2) Struktur sekunder.
Struktur sekunder protein terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara
gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino
sehingga membentuk lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-heliks.
Struktur sekunder adalah konformasi teratur dari rantai polipeptida. Ada
dua jenis keteraturan dalam struktur sekunder protein yaitu α-heliks dan β-
sheet.
✓ α-Heliks
Struktur α-heliks distabilisasi oleh ikatan hidrogen antarasam amino.
Ikatan hidrogen dalam struktur α-heliks terjadi setiap 3,6 residu asam
amino. Struktur α-heliks bersifat ampifilik yaitu satu sisi dari permukaan
heliks ditempati oleh rantai samping asam amino yang hidrofobik dan
sisi lain ditempati oleh residu asam amino hidrofilik.
✓ β-Sheet
Struktur β-sheet merupakan struktur yang terbentuk akibat gugus C-O
dan N-H berorientasi secara tegak lurus terhadap rantai, sehingga ikatan
hidrogen hanya mungkin terbentuk antarsegmen, bukan di dalam
segmen. Untai β (β-strand) biasanya terdiri dari 5 hingg 15 residu asam
amino. Struktur β-sheet secara umum lebih stabil dibandingkan α-heliks.
Umunya, protein yang mengandung fraksi β-sheet dalam jumlah besar
menunjukkan suhu denaturasi yang tinggi.
3) Struktur tersier.
Struktur tersier protein menunjukkan struktur tiga dimensi dari rantai
polipeptida yang berlipat. Struktur tersier terbentuk akibat berbagai
interaksi di dalam rantai polipeptida yang menghasilkan energi terendah.
Struktur tersier protein merupakan pengaturan ruang dari rantai polipeptida
linear dengan struktur sekundernya yang berlipat dan membentuk struktur
tiga dimensi.
Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain
melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-),misalnya
terbentuk rantai doubel-heliks.
4) Struktur kuartener.
Struktur kuarterner protein merupakan pengaturan ruang protein yang
terdiri dari beberapa rantai polipeptida. Sejumlah protein yang secara
biologis penting tersedia dalam bentuk dimer, trimer, tetramer, dan
seterusnya. Kompleks kuarterner protein ini dapat terdiri dari protein
dengan subunit (monomer) yang sama (homogen) atau berbeda (heterogen).
Pembentukan struktur kuarterner terutama didorong secara termodinamika
untuk mengubur permukaan hidrofobik di bagian dalam struktur subunit
protein.
246 | M a k r o m o l e k u l