Page 101 - THAGA 2024
P. 101

yang bisa membuat bibirnya terkembang. Aku tak mau berbagi,
              sudahlah  lelaki  memang  makhluk  pencemburu.  Salah  satu
              buktinya,  aku  sering  menjadi  pembela  perkara  pembunuhan
              kala  suami  mendapati  istrinya  bermain  gila  dengan  PIL  alias
              pria idaman lain. Begitulah keegoisan lelaki, sudahlah.
                  Sembari  menunggu  datangnya  senja  dan  foto  bermain
              paralayang  tercetak,  aku  mengajak  Rina  memasuki  warung
              yang  berada  di  depan  patung  dewa  Siwa  dengan  keempat
              tangannya. “Rin aku pesenin teh hangat sama pop mie mau?”
              Ibu jariku mengusap bulu matanya yang jatuh di atas pipi kanan.
              Dingin menjalari jemariku kala menyentuh kulit wajahnya yang
              masih pucat pasi.
                  “Boleh, Kak. Rina mau.” Tangannya bersilangan di depan
              dada  dan  sesekali  telapak  tangannya  menutup  kedua  daun
              telinga.
                  “Dingin, Rin?” Aku yang duduk di sisinya mengusap-usap
              punggungnya. “Ini kamu pakai hoodie Kakak buat menghalau
              dingin!”  pintaku  sembari  membuka  lipatan  hoodie  untuk
              dikenakannya.
                  Embusan angin gunung di kala senja mulai terasa. Desiran
              anginnya masih cukup sejuk belum terlalu mengintimidasi kulit
              tubuhku. Di luar sana kabut tipis mulai turun dari atas lembah.
              Suasana menjadi samun. Matahari sudah mulai terbenam, awan
              merah di ufuk barat telah menghilang. Aku sengaja berlindung
              di  dalam  warung  untuk  memberi  waktu  tubuh  menyesuaikan
              kembali dengan suhu lingkungan sekitar, aklimatisasi bahasa
              kamusnya.
                  Sembari menyesap teh hangat yang masih mengepulkan
              asap,  dan  menunggu  mie  dalam  cup  mengembangkan,  aku
              membuka topik obrolan pada Rina, memberi dia value dan tebar



                                                              THAGA       93
                                                                GALGARA
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106