Page 115 - THAGA 2024
P. 115

“Bakal terlalu jauh gak, sih, Kak, kita? Rina cuman belum
              siap jatuh lagi. Rina takut cuman jadi meteoroid yang lewat saja
              ntar. Sedangkan Rina berharap semua itu abadi.”
                  “Gak ada yang abadi, kan Rin dalam kehidupan ini, fana
              adalah  keniscayaan.  Tuhan  pasti  punya  maksud  kenapa
              mempertemukan kita. Pertemuan kita ini pasti membawa salah
              satu di antara dua hadiah, yaitu kebahagiaan atau pengalaman.”
              Aku  mengutip  quote  Imam Al  Ghozali.  “Dan  kamu  harus  tau
              jika  bintang-bintang  itu  tidak  bersinar  selamanya.  Bintang
              akan  meredup  dan  mati  setelah  jutaan  tahun  menampakkan
              cahayanya. Sebelum benar-benar mati, bintang akan berubah
              menjadi  besar  dan  memerah  kemudian  meledak.  Ledakan
              tersebut dikenal dengan supernova. Lalu, akan muncul serpihan
              kecil  yang  berputar  akibat  ledakan  itu.  Sementara  bagian
              tengah bintang akan semakin dingin dan tidak bercahaya. Jadi
              sebelum  bintangku  meredup,  aku  berharap  ada  meteoroid
              yang  setia  mendampingiku.”  Aku  menjeda  percakapan,  lalu
              menghela napas dalam. “Mungkinkah meteoroid itu sekarang
              ada disampingku?”
                  Wajahnya  tersipu  dengan  mata  yang  berbinar.  “Sumpah,
              Kak,  itu  penawaran  paling  halus  dan  romantis  yang  pernah
              Rina  denger  selama  23  tahun  hidup.”  Mukanya  memerah
              meski terhalang gelap malam. “Kalo Rina diibaratkan meteoroid
              dan  boleh  memilih,  pasti  akan  mau  banget  jadi  meteoroid
              yang  mendampingi  bintang  paling  kesepian  itu.  Tapi  jujur
              Rina  insecure,  Kak.  Masa  lalu  Rina  kelam.  Sedang  Kak  Gal
              sempurna banget.”
                  “Kata  siapa,  Rin.  Kamu  hanya  belum  tau  siapa  dan
              bagaimana  aku  saja.  Belum  tentu  juga  kalo  kamu  tau  aku,
              kamu  bisa  menerimaku.” Aku  mengeluarkan  sebatang  rokok



                                                              THAGA      107
                                                                GALGARA
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120