Page 187 - THAGA 2024
P. 187
Hal ini yang aku harapkan. Setelah Nabila sebagai target
buruan sudah masuk dan tertarik pada beberapa topik yang aku
lontarkan sebelumnya. Itu tandanya dia telah masuk ke dalam
jebakan. Meski awalnya aku menunjukkan sikap malu dan
enggan membahasnya, tetapi cukup berpengalaman dengan
strategi ini. Keempat topik itu pun sebenarnya bisa dibahas
secara acak, tapi sengaja menempatkan topik seksual atau aku
sebut “aktivitas romantis” diurutan ke tiga, tentu ada maksud di
dalamnya.
Ketika dua topik awal disimak dengan respon positif dan
persetujuan ide, artinya secara psikologis topik ke tiga yaitu
tentang “aktivitas romantis” juga ada kesempatan untuk
membahasnya lebih dalam. Menempatkan topik “aktivitas
romantis” diurutan ke tiga juga bisa mengurangi kecurigaan
atau rasa risih dari Nabila. Saat membahas topik itu, aku juga
harus mempersiapkan pertanyaan selingan yang keluar dari
topik tersebut, sehingga pembahasan terkesan halus dan tidak
semata membahas tentang “aktivitas romantis”.
Aku juga siapkan topik religius di bagian terakhir, yang
sebenarnya fungsi topik ke empat itu adalah sebagai tameng
ketika ternyata topik ke tiga ini nantinya sudah mulai kaku.
Dalam membahas topik ke empat juga masih bisa diselipkan
pertanyaan mengenai topik ke tiga. Aku sangat beruntung kali
ini, karena rencana dan strategiku sejauh ini berjalan dengan
mulus.
“Jadi kehidupan suami istri kan tidak lepas dari aktivitas
seksual. Tapi sebelum penjelasan lebih lanjut, biar lebih
nyaman diskusinya kita sepakati mengganti kata aktivitas
seksual atau seksual menjadi aktivitas romantis, ya, Nab.” Dia
menganggukkan kepala dengan senyum tipis malu.
THAGA 179
GALGARA