Page 185 - THAGA 2024
P. 185
“Oiya ini juga penting ketika akan memiliki anak. Orang tua
yang mau dan mampu mengelola emosinya akan menumbuhkan
anak yang cerdas secara emosional juga. Karena anak pasti
belajar dari orang terdekatnya. Jadi, sebenarnya, memilih
pasangan adalah sekaligus memilih partner membesarkan
anak.” Tanganku mengecilkan api. “Ini apinya terlalu besar,
Nab, jadi asapnya keluar karena panas plat grill, agak menjauh
dari asap, ya, biar bajumu gak kena cipratan minyak dan bau
prengus asap. Lalu untuk ngegrill jamurnya setengah matang
saja biar kenyal.”
“Oh, iya, Mas Gal. Kalo kematengan jadi gak kenyal, ya,
jamurnya? Oke, Chef,” sahutnya sambil menetaskan senyum
mahal yang terbingkai oleh dua lesung pipi. “Lalu, Mas Gal kalo
soal finansial?”
“Chef Juna?” Aku sambut senyumnya dengan senyum
sehangat mungkin. “Kalo topik yang satu ini kamu harus
membahas secara terbuka dengan pasangan. Bisa dibahas
sumber pendapatan, berapa kisaran nominalnya, bagaimana
spending dan alokasinya ke mana saja, ada aset produktif atau
tidak, ada hutang atau tidak, punya tanggungan cicilan apa
saja, dan lain-lainnya.”
“Huh kenapa dulu gak kepikiran, ya. Selama nikah si
brengsek gak pernah mau nunjukin berapa hasil sampingannya.
Cuman yang pokok saja,” sahutnya dengan kesebalan yang
kentara.
“Harusnya dulu selain dibahas, sekaligus bisa observasi
terlebih dahulu. Apakah pasangan kita itu boros, gaya hidupnya
sesuai pendapatan atau tidak, apakah dia suka meminjam
uang, apakah dia pelit, dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan keuangan. Cobalah untuk terlibat dalam situasi yang
THAGA 177
GALGARA