Page 270 - THAGA 2024
P. 270

Aku  bergeming.  Baik  aku  putuskan  untuk  angkat  bicara.
           “Bapak  petugas  dinas  di  mana?  Kebetulan  saya  rekanan
           Bapak.  Kami  sedang  mengadakan  observasi  di  hutan  milik
           perhutani  dan  itu  tidak  perlu  izin  jika  hanya  keperluan  kecil.
           Jika Bapak menuduh kami melakukan tindak asusila, adakah
           rekaman  yang  menunjukkan  itu?  Jika  tidak  ada  dan  anda
           semua  bersaksi  palsu,  maka  sekarang  juga  saya  minta
           masalah  ini  diselesaikan  dulu  secara  kekeluargaan  di  rumah
           RT setempat.” Nadaku tegas dan tanpa kompromi. “Tapi jika
           ini akan berakhir menjadi pemerasan dan pembegalan maka
           saya pastikan akan menemui anda semua di meja hijau. Dan
           saya sebagai pengacara diri saya sendiri. Dan di dalam rutan
           saya  pastikan  kalian  menerima  balasan  hari  ini  atas  semua
           perbuatan kalian kepada kami. Saya tau keinginan kalian, ini
           saya hanya bisa bantu dua ratus ribu, gak bisa lebih,” kataku
           sembari  mengeluarkan  selembar  uang  berwarna  merah  lalu
           menyerahkan pada lelaki berkaos hitam.
               Mereka berempat saling melirik seolah saling berkomunikasi.
           Aku  pun  menatap  keempatnya  secara  bergantian  dengan
           mulut  terkunci.  Lelaki  pembawa  sajam  mulai  mundur  dan
           menyembunyikan sajamnya dibalik tubuh. Lelaki berkaos hitam
           dan lelaki berotot menghisap rokok dalam-dalam.
               Meski  sedikit  gentar  dengan  jantung  berdegup. Aku  juga
           harus nalar jika melawan empat orang. Jika uang adalah tujuan
           mereka,  maka  kasih  saja.  Sebab  harga  nyawa  lebih  mahal
           daripada sok keras yang berakhir lebam mayat.
               Mendiamkan  dan  tak  menggubris  mereka  adalah  jalan
           ninjaku berikutnya, aku segera mengajak Nastiti untuk kembali
           menaiki  motor.  Setelah  itu,  menghambur  pergi  dari  hadapan
           mereka. Selamet selamet, batinku. Tangan kiriku menggenggam
           punggung tangan Nastiti lalu mengecupnya.

          262 THAGA
                  GALGARA
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275