Page 40 - THAGA 2024
P. 40
“Ayok! “ Rina menggandeng tanganku segera.
Ya. Memang benar apa yang ada pikiranmu saat ini,
mungkin si A’war tertawa melihat tingkah laku kami.
Sementara Rina menunggu di dalam kendaraan, aku
mencari pinjaman mukenah. Tak perlu lama untuk mendapat
izin takmir baik yang mau meminjamkan mukenah.
Jemari tengahku melengkung, tiga kali mengetuk jendela
kendaraan. “Rin.” Tak lama berselang jendela kendaraan
terbuka.
“Nie Rin dapet,” ucapku sembari menyodorkan mukenah
warna jambon.
Rina menatapku ragu, tangannya tak juga mengambil
mukenah.
“Kenapa?”
“Rina lupa, Kak.” Tangannya menyentuh sudut dahi.
“Kenapa?”
“Rina lagi diistimewakan Tuhan, Kak. Tapi Rina agak
bingung, Kak.” Mimik wajahnya tampak melayung.
“Kenapa?”
“Rina akhir-akhir ini dapetnya terus terusan, Kak. Udah
tujuh belas harian.”
“Biasanya berapa hari Rin?”
“Tujuh harian.”
“Sekarang bersih?”
“Iya, Kak. Tapi gak tau nanti.” Alis mata segarisnya naik.
“Kayaknya kamu harus mandi, deh, Rin!”
“Gimana, Kak?”
“Mandi besar, Rin.”
“Kan, Rina belum tau. Kalo nanti bocor lagi?”
“Iya gak papa. Batas perempuan haid itu maksimal lima
32 THAGA
GALGARA