Page 38 - THAGA 2024
P. 38
“Oh, itu. Kepo banget, sih, Rin.”
“Ih, Kak Gal.” Tiba-tiba suaranya memekik. “Tadi sudahjanji,
loh.”
“Kapan aku janji?”
“Ih. Bisa-bisanya, ya, bilang kek gitu.” Rina mencubit
lenganku. “Pokoknya Kak Gal hutang penjelasan ke Rina. Titik.”
“Pengen tau banget?”
“Ih ... Dahlah Kakak gitu.” Dia memasang wajah imut-imut
cemberut.
“Yaudah.”
“Bisa, ya. Rina gigit, nie.” Gadis itu memasang mimik gemas
sembari menggeretakkan barisan giginya yang bersih.
Baguslah kalo kamu penasaran. Memainkan emosi dan
membuat penasaran adalah cara memenangkan hati. Selaras
dengan agenda pribadi.
“Oke, saya jelaskan. Tapi traktir maksi, ya!”
“Nakam siang maksudnya? Kuy siapa takut?” Bahasa
kiwalan Ngalamnya keluar.
“Deal?” Rina menyorongkan tangan.
“Deal.” Aku pun menyongsongkan tangan.
Sembari menyesap susu hangat, aku mulai menjelaskan,
“Jadi macan mati itu salah satu nama daerah sebuah penjara
terbesar di Asia Tenggara.”
“Hah ...! Jadi?”
“Iya. Itu kerjaan orang di dalam sana.”
“Serius, Kak. Emang bisa, ya?”
“Menurutmu di negeri ini apa yang gak bisa?”
“Kok, jadi ngeri?”
“Tadi siapa yang minta dijelasin sendiri?”
“Iya, iya, Kak. Terus tadi pahe supra?” Dia mulai merapatkan
duduknya sembari membenahi kaca mata hitam yang terselip
30 THAGA
GALGARA