Page 422 - THAGA 2024
P. 422
Alur ceritanya datar dan tidak ada konflik yang
memantik penasaran pembaca, padahal saya berharap
ada perjalanan Galgara sebagai seorang pemimpin
mafia yang misterius dengan kepribadian ganda atau
multi kepribadian yang hidup dalam dua dunia. Saya
mengharapkan dia akan mengatasi masalah-masalah
rumit yang dihadapi oleh orang dewasa, termasuk
masalah hukum, kesehatan fisik dan mental, serta
pertarungan hidup dan mati.
Terlebih lagi, Galgara juga memiliki masalah
dengan dirinya sendiri. Dengan sisi dark yang seperti
ini, perhaps pengimplementasian nilai-nilai islam serta
kutipan-kutipan penulis akan terasa lebih “ngena” di
hati pembaca, di mana penulis tak hanya memberi
pernyataan begini begitu layaknya quotes-quotes yang
berseliweran di media sosial tanpa meninjau kedalaman
konteks, tapi juga mengajak pembaca untuk terlibat
dalam kedalaman tersebut.
Pada awalnya, dalam prolog, Galgara digambarkan
sebagai seorang pemimpin yang berani, kuat, angkuh,
dan bertanggung jawab. Saya menganggapnya sebagai
seorang pemimpin cerdas dan karismatik yang memiliki
pengetahuan yang luas. Namun, gambaran ini semakin
memudar seiring berjalannya cerita. Setelah membaca
keseluruhan cerita, kesimpulan saya adalah bahwa
Galgara hanyalah seorang pembual yang hanya pandai
berbicara kosong belaka. Sifatnya terkesan masih
kanak-kanak, mencari isu-isu orang lain tanpa benar-
benar ingin menangkapnya, apalagi memecahkan isu-
isu tersebut secara mendalam. Sehingga alur cerita
414 THAGA
GALGARA