Page 425 - THAGA 2024
P. 425
disini. Sayangnya, latar waktu kejadian begitu terbatas.
Sehingga interaksi yang terjadi antar tokoh terasa
terburu-buru, dan terkesan dipaksakan untuk langsung
klop. Tidak ada gejolak, proses emosi, dan sebagainya.
Contoh, saya hendak membangun nuansa traumatis
dalam pikiran saya ketika membaca kisah awal Rina.
Akan tetapi, itu langsung gugur setelah mendapati sikap
Rina yang tidak mengarah ke hal tersebut dan cara
penanganan Galgara yang sangat tidak mutu. Seperti
yang saya bilang sebelumnya, alangkah baiknya penulis
membangun karakter dan situasi secara matang. Tidak
perlu tergesa-gesa, “nikahi” karakteristik tokoh satu per
satu dengan saksama. Pertajam konflik, perjelas alur,
perdalam karakter.
Terakhir tolong dong yang bagian 17 itu ada kisah
21+. Itu sangat berbahaya jika tersebar dan menjadikan
pembaca panas dingin. Ingat dosa jariyah. Sebab
tulisan, atau gambar yang membangkitkan syahwat
itu sudah menjadi dosa jariyah. Atau jika kamu ingin
menulis novel khusus isinya itu semua tapi syaratnya
covernya ada tulisannya novel khusus hanya untuk
suami istri gitu. Jadi kamu sudah bebas tanggung
jawab.
“Udah itu, Al, review-nya. Sekarang kamu jawab kamu di
mana?” desak Inka.
Membaca review novel yang dikirim Inka, sorot mata Al
yang tadinya tak bercahaya kini sedikit mulai tampak adanya
nyala. “Wah terima kasih sudah bikin review sebanyak itu. Aku
gak nyangka kamu bisa sedikit menebak siapa Galgara. Kamu
pembaca yang baik Inka.” balas Al basa-basi.
THAGA 417
GALGARA