Page 485 - THAGA 2024
P. 485

bisa,  ambil  saja  tema  hukum  bisnis  biar  gampang.  Lalu  aku
              harus nambah berapa?” tanyaku dengan nada pelan.
                  Novi coba menghitung sebelum angkat suara. “Bisa saja
              Mas  Gal,  semua  bisa  diatur.  Untuk  tambahannya  mungkin
              sekitar  lima  belas  juta  dengan  batas  maksimal  tiga  kali
              angsuran Mas Gal. Jadi total semua empat puluh juta sudah
              termasuk tesis dan keperluan wisuda. Kira-kira Mas Gal mau
              depo berapa dulu?”
                  Aku mulai berpikir bersamaan dengan datangnya pesanan
              Nastiti. Kusesap es susu cokelat yang masih berbusa dibagian
              permukaannya  oleh  whipped cream.  Nastiti  tak  ikut  campur,
              tampak dia sibuk mengusap layar gawainya dengan sesekali
              menyesap minuman yang terbuat dari bubuk cokelat asli.
                  Sesuai prediksiku dengan informasi sebelumnya yang aku
              dapat. Total biaya untuk mendapat gelar master cukup dengan
              menebusnya sebesar 40 juta. Aku segera meletakkan sebuah
              totebag di atas meja yang sebelumnya aku taruh di lantai.
                  “Sudah  aku  hitung  dan  pas  empat  puluh  juta. Aku  bayar
              cash. Jika kamu mau hitung lagi silakan,” ujarku kepada Novi
              yang tampak tercengang dengan persiapanku.
                  “Baik, Mas Gal saya hitung dulu,” ujar Novi mengajak lelaki
              perlente yang sedari tadi menyimak percakapan kami. Di bawah
              sorot temaram lampu kafe mereka menghitung.
                  Selagi  lelaki  perlente  menghitung  lembar  merah  demi
              lembar  merah  dengan  mata  menghijau,  Novi  menyiapkan
              kuitansi pelunasan pembayaran perkuliahan. Nastiti yang juga
              tampak terkejut, menyorotkan mata penuh tanya kepadaku.
                  “Buat ngimbangi kamu biar nanti sama-sama selevel gelar
              dan pendidikannya,” ujarku enteng dengan senyum lepas.
                  Bagiku, uang dapat membeli segalanya karena segalanya
              butuh uang. Maka jika ada pendapat uang bukan segalanya,

                                                              THAGA      477
                                                                GALGARA
   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489   490