Page 489 - THAGA 2024
P. 489

PO Sinar Jaya memiliki rumah makan di rest area sendiri.
              Seperti saat ini yang akhirnya aku tau berada di Rumah Makan
              Sri Rejeki KM 519 B Sragen setelah membaca informasi official
              bis Sinar Jaya di Instagram. Di rest area ini juga tersedia fasilitas
              yang lengkap seperti toilet, musala, toko kelontong hingga kios
              penjual oleh-oleh.
                  Setelah menikmati santap malam dengan ditemani udara
              malam  yang  dingin,  aku  menenggak  dua  butir  Antimo  agar
              segera mengantarkan aku ke alam mimpi dalam melanjutkan
              perjalanan  nanti.  Setelah  satu  jam  istirahat,  segera  bis
              sleeper warna putih yang aku tumpangi kembali membawaku
              melanjutkan  perjalanan  menuju  Depok.  Kurang  lebih  5  jam
              perjalanan, aku dibangunkan oleh pramugari bis untuk bersiap
              turun  terminal  Jatijajar  Depok.  Waktu  menunjukkan  masih
              subuh  kala  aku  menginjakkan  kaki  di  terminal  tersebut. Aku
              segera memesan Gocar untuk mengantarkanku menuju Fave
              Hotel Depok di Jalan Margonda.
                  Sesampainya di Fave Hotel, aku membaca pesan di gawai
              dari Selin. “Langsung ke kamar 315, Kak Gal. Sudah ditunggu
              sama bumilnya.”
                  Segera  aku  menuju  front  office  untuk  meminta  akses
              menuju kamar 315. Setelah menekan bel, aku berdiri menunggu
              lumayan  lama.  Ada  sekitar  dua  menit  mematung  di  depan
              pintu.  Setelahnya  suara  derak  pintu  terbuka,  kulihat  seorang
              perempuan dengan kemeja motif kotak-kotak warna biru cokelat
              dengan setelan celana legging high waist hitam. Wajah yang
              biasa  aku  kenal  bersinar,  kini  tampak  pucat.  Perutnya  yang
              harusnya mengembang, tak tampak sama sekali.
                  “Ester?”  tanyaku  meyakinkan  diri  yang  dibalas  dengan
              anggukan. “Kenapa lama sekali, Ester?”



                                                              THAGA      481
                                                                GALGARA
   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494