Page 491 - THAGA 2024
P. 491
kakakmu sebulan sekali pasti ngunjungi kamu, kan?”
“Itulah Gal yang jadi masalah. Ortuku tau dari kakakku,
saat ketemu kakakku yang dokter, dia lihat perubahan tubuhku.
Setelah aku didesak buat jujur, kakakku laporin masalah ini
ke ortuku. Aku disuruh tanggung jawab sama hidupku sendiri.
Makanya aku ke Depok buat tinggal sama cowokku. Tapi
dia sekarang malah pergi entah kemana. Terakhir aku tanya
masih gak siap buat nikahin aku, apalagi jadi seorang ayah,
lalu dia pergi. Dia ninggalin aku dari apartemen, aku masih bisa
bertahan. Nah, tiga hari ini perutku kayak kram-kram, aku takut
itu kontraksi, sebab itu aku hubungi yayasanmu. Lalu aku ke
hotel sini yang deket sama rumah sakit buat persiapan kalo
sewaktu-waktu aku partus,” jelasnya. Dia berjalan meraih remot
AC lalu menurunkan suhu ruangan.
“Lalu rencanamu bagaimana? Apa kamu tau di mana rumah
cowokmu? Kamu bisa minta pertanggungjawaban ke ortu dia,
kan?” tanyaku yang kini merasa jengah.
“Aku sudah gak peduli sama dia, Gal. Sekarang yang aku
pikirkan bagaimana aku bisa survive sama bayiku. Aku sudah
memilih untuk mengorbankan pendidikanku demi anak ini,”
jawabnya masih dengan nada tinggi.
“Oke, aku hargai pilihanmu. Kamu hampir melewati masa
persalinan, apa kamu sudah belajar ilmu parenting? Sudah siap
kerja buat menanggung bayimu?”
“Aku sudah belajar, Gal. Kamu tau kan aku cepat belajar.
Selama aku hamil pun aku juga ikut kelas on line soal kehamilan.
Bahkan aku sekarang ikut WA grup parenting dari link Instagram
Yesclass dari Yesdok, Minreal Community dari Realfood Mom
Community, Zoom Class Terapeutik, Tokopedia Parents sama
Kulwap Bumboo.”
THAGA 483
GALGARA