Page 486 - THAGA 2024
P. 486
jelas mental seperti itu sudah aku coreng dari kamus hidupku.
Setelah semua selesai. Aku segera ajak Nastiti untuk
kembali. Kami cukupkan malam ini dengan menyantap nasi
bebek Purnama di bawah bulatnya sinar rembulan yang nampak
dari atas sini. Pelan tapi pasti aku mempersiapkan pelunasan
janji kepada Nastiti. Mungkin hatiku belum tergerak sama sekali
untuk membersamai, tapi aku sudah coba membuka hati pada
Nastiti.
“Kupasin daging bebeknya dong, Gal,” ujar Nastiti yang
makan sembari menggeser layar gawai. Kupasin artinya suapin,
jadi malam ini di lesehan kedai bebek Purnama, tangan Nastiti
bersih dari lemak dan sambal.
Kuberharap engkau mengerti, dihati ini. Hanya ada kamu.
Runguku mendengar suara lagu yangtadi pagi menjadi
favoritku kala Nastiti membuka status WhatsAppku.
“Terimakasih banyak, ya, Gal. Sudah bikin status begini di
WhatsAppmu. Bagiku itu sungguh berarti,” ujar Nastiti kala aku
menyuapkan suapan nasi bebek ke mulutnya.
478 THAGA
GALGARA