Page 514 - THAGA 2024
P. 514
kursi kerja. Sedangkan Ester dan Nastiti duduk berdampingan
di sofa dekat meja kerja. Ester hanya duduk menunduk dengan
kedua tangan yang menyangga kepala. Rambut lurusnya jatuh
menjuntai ke bawah menutupi sebagian wajah. Seolah isi dalam
kepalanya begitu berat membebani tubuh. Sedangkan Nastiti
yang duduk menimang si Strawberry, hanya diam dan tak sekali
pun mereka saling bertegur sapa. Parahnya Ester pun sama
sekali tak mau melihat si Strawberry.
“Tolong beri kami satu saja alasan, mengapa kamu gak
mau melanjutkan merawat bayimu, Ester?” tanyaku menatap
wajahnya yang masih ditekuk menatap lantai.
Seolah sedang diadili. Ester tak sedetik pun menatap kami
semua yang sedang menatapnya. Suasana menjadi semakin
canggung kala Ester tak jua membuka suara.
“Aku cuman gak bisa,” jawabnya pilu, lalu bergegas lari
dengan satu tangan menutup mulut menuju kamar staf. Pintu
kamar langsung dibanting kasar. Disusul isak tangisnya yang
terdengar samar tergugu.
Kami hanya bisa tercengang menatap Ester berhambur
lalu menghilang dari balik pintu. Sedang Nastiti tampak tegar
tanpa ekspresi menatap lurus kala Ester berjalan melewatinya.
Dia lebih memilih fokus memberi susu formula pada dot yang
kini sedang dihisap oleh si Strawberry. Lihatlah bayi gembil itu,
rambutnya jarang, dan tak tau apa-apa jika sedang menanggung
beban.
“Dari dulu gak ada sejarahnya wanita mati kelaparan, akibat
hidup bersama lelaki miskin yang berakhlak baik. Tapi begitu
banyak wanita kehilangan nyawanya, depresi, stres, bahkan
sampai trauma, akibat hidup bersama pria kaya yang berakhlak
buruk. Yang lebih parah, jika hidup dengan lelaki miskin yang
506 THAGA
GALGARA