Page 515 - THAGA 2024
P. 515
berakhlak buruk,” kata-kataku sok bijak mengambil hikmah dari
kejadian Ester, kepada Nastiti, Selin dan Davina.
“Gal, biar Sasmaya sama aku. Biar aku rawat di rumah. Aku
rasa aku punya bonding sama dia. Kamu urus saja dulu ibunya,”
titah Nastiti seraya merapikan kain gendongan m shape warna
burgundy. Dia tampak seperti mama muda saat membawa si
Strawberry ke dalam gendongannya.
“Kalo begitu biar dibantu Selin sama Davina buat nyiapin
segala perlengkapannya. Kamu balik biar dianter mereka,”
ujarku memberi mandat. Yang langsung disambut dengan
anggukkan keduanya. Segera saja Selin dan Davina berdiri
menyiapkan segala keperluan perawatan bayi yang dibutuhkan
Nastiti lalu mengantarnya kembali ke rumah Ayah.
Setelah memastikan Nastiti dan si Strawberry safe diantar
oleh Selin dan Davina. Aku kembali ke meja kantor sembari
menikmati cokelat hangat yang suhunya sudah mulai suam-
suam kuku. Ester tampaknya masih belum juga selesai
dengan dirinya. Seraya menunggu Ester selesai dengan
kesendiriannya, aku memanggil Rina. Sebab, saat ini aku
juga mendapat laporan dari Selin dan Davina jika Rina mulai
berulah. Dia berkali-kali pamit untuk menemui beberapa lelaki
yang berbeda. Aku paham pekerjaan Rina yang tak diketahui
Selin dan Davina.
Rina berdiri di depanku mengenakan daster biru dongker
dengan pattern gingham plaid yang terlihat simpel dan modis.
Rambut lurus hitamnya dibalut bandana warna senada.
Wajahnya tampak mulus bersih tanpa polesan make up fantasi.
Kupindai perutnya yang membulat. Ciri-ciri tadi membuatku
menebak jika bayi yang dikandung Rina berjenis kelamin laki-
laki, hamil cantik istilahnya.
THAGA 507
GALGARA