Page 517 - THAGA 2024
P. 517
jalan-jalan saja, yuk. Ngopi di kavlingan DPR situ. Banyak kafe-
kafe lucu, loh,” bujukku agar Rina lebih menjaga perilaku.
“Gak mau, sama Kak Gal saja, Rina,” rajuknya seraya
menggelayut manja di pundakku. Bibirnya didekatkan ke bibirku.
Aku pun hanya tersenyum simpul mematung tak menanggapi
pergerakannya.
Mendadak pintu kamar staf terbuka. Ester mengeluarkan
kepalanya memergokiku.
“Gal. Kamu ngapain?” tanya Ester. Dari sudut pandangnya
yang tertutup tubuh belakang Rina, mungkin dia mengira bibir
kami sedang bercumbu.
Kakinya melangkah cepat kepadaku. Rina yang sedang
bergelayut manja mendadak melepaskan pelukannya. Ester
lalu maju menuju Rina, dan menggenggam rambut Rina
dan ditariknya kasar. Rina yang duduk di dekatku langsung
terjengkang.
“Kamu ngapain deket-deket cowokku, hah?” bentaknya
dengan nada murka. “Turun kamu,” bentaknya kembali dengan
nada kasar sembari menampar pipi Rina.
Rina yang ketakutan, memilih tak meladeni emosi Ester.
Dia lebih memilih pasif, lalu menghambur pergi menuruni anak
tangga dengan tergesa-gesa.
“Sudah Ester, tenang!” seruku. Aku yang diam terpaku
segera memeluk Ester. “Dia tadi gak sampe ngapa-ngapain
aku, kok. Dia cuman godain aku tapi gak aku ladenin,” jelasku
dengan nada pelan.
“Tapi tadi dia deketin kamu, loh, Gal. Gak mau aku kalo
ada yang nyentuh-nyentuh kamu,” rengeknya. Aku tau Ester
tipe perempuan posesif, dia gak mau sedikit pun berbagi, meski
kadang dia sendiri tipe yang suka tebar pesona ke setiap lelaki.
THAGA 509
GALGARA