Page 43 - Modul Biokimia Andi Tenri Ola Rivai
P. 43
dari plasma lipoprotein dan dari membrane sel sebelah luar (Lehninger, 1982).
Kolesterol mungkin merupakan steroid yang paling banyak dikenal karena
keterkaitannya dengan aterosklerosis dan penyakit jantung. Namun secara biokimiawi,
senyawa ini juga penting karena merupakan precursor bagi sejumlah besar steroid
yang sama pentingnya serta mencakup asam empedu, hormone adrenokorteks, hormon
seks, vitamin D, glikosida jantung, sitosterol tumbuhan, dan beberapa alkaloid (Murray,
2006).
Pada tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah empedu, kelenjar adrenal bagian
luar, dan jaringan saraf. Mula-mula kolesterol diisolasi dari batu empedu karena
kolesterol ini merupakan komponen utama batu empedu. Kolesterol dapat larut dalam
pelarut lemak. Apabila terdapat konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam
bentuk kristal yg tidak berwarna, tidak berbau. Endapan kolesterol apabila terdapat
dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena
dinding pembuluh darah semakin tebal. Hal ini mengakibatkan berkurangnya
elastisitas atau kelenturan pembuluh darah (Poedjiadi, 2009).
g. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan salah satu lipid kompleks/gabungan yaitu gabungan antara
beberapa lipid dengan protein spesifik. Lipoprotein terdapat dalam plasma darah yang
merupakan gabungan antara protein, kolesterol, fosfolipid, dan triagliserida.
Lipoprotein terdiri dari dua lipid polar (fosfolipid dan kolesterol yang tidak
teresterifikasi), trigliserida, kolesterol, dan turunan esternya. Berdasarkan densitasnya,
lipoprotein dikelompokkan menjadi: (1) Very Low Density Lipoprotein (VLDL), (2) Low
Density Lipoprotein (LDL), (3) High Density Lipoprotein (HDL), dan (4) Khilomikron
(Lehninger, 1982).
40