Page 128 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 128

Peristiwa  itu diawali  oleh kegiatan para  aktivis  mahasiswa  yang tergabung
              dalam  grup-grup diskusi  yang mengkritisi  berbagai  kebijakan pemerintah.
              Kritik-kritik mahasiswa  terhadap kebijakan pemerintah mulai  terjadi  sejak
              awal  tahun 1970-an, berawal  dari  grup-grup diskusi  di  kampus  Universitas
              Indonesia  (Salemba), berlanjut  dengan keputusan para   mahasiswa   untuk
              melakukan demonstrasi    menentang kenaikan harga    bensin dan menuntut
              pemberantasan korupsi. Para   mahasiswa   juga  meminta  pemerintah untuk
              meninjau kembali  strategi  pembangunan yang hanya   menguntungkan kaum
              kaya. Pada akhir Repelita I mahasiswa mensinyalir terjadinya penyelewengan
              program   pembangunan nasional      yang dilakukan    oleh pejabat-pejabat
              pemerintah. Kebijakan ekonomi     yang memberikan    keistimewaan kepada
              investor Jepang, dinilai merugikan rakyat.
                  Ketika  mereka   mendengar rencana       kedatangan Perdana    Menteri
              Jepang Tanaka  ke  Indonesia  pada  tanggal  14 Januri  1974, para  mahasiswa
              memanfaatkan momentum       tersebut  untuk berdemostrasi   menyampaikan
              tuntutannya.   Menjelang   kedatangan    PM    Tanaka,   para   mahasiswa
              berdemonstrasi   di  depan kantor Ali  Moertopo dengan membakar boneka-
              boneka  yang menggambarkan diri     PM  Tanaka  serta  Sudjono Humardani,
              Asisten Pribadi (Aspri) Presiden.

                  Kemudian setelah PM     Tanaka   tiba  di  Indonesia, ribuan mahasiswa
              berbaris menuju pusat kota dengan menyebarkan plakat-plakat yang menuntut
              pembubaran Aspri   Presiden, penurunan harga, dan pemberantasan korupsi.
              Demonstrasi  yang tadinya   berjalan damai, tiba-tiba  berubah menjadi  liar
              tidak terkendali yang akhirnya berkembang menjadi huru-hara. Mobil-mobil
              Jepang dibakar, etalase gedung importir Toyota Astra Company dihancurkan,
              pabrik Coca Cola diserang, dan kompleks pertokoan Senen dijarah dan dibakar
              (Crouch, 1999:354). Sebagai buntut dari peristiwa tersebut, 700 orang ditahan
              dan 45 orang di antaranya dipenjara.

                  Untuk meredam    gerakan mahasiswa, dikeluarkan SK/028/1974 tentang
              petunjuk-petunjuk Kebijaksanaan dalam      Rangka   Pembinaan Kehidupan
              Kampus   Perguruan Tinggi. Demonstrasi  dilarang. Kegiatan kemahasiswaan
              difokuskan pada bidang penalaran seperti diskusi dan seminar.
                  Selain mengembalikan setiap dinamika kemasyarakatan, kebangsaan dan
              kenegaraan dalam   kerangka  ketaatan terhadap Pancasila  sebagai  road map
              idiologis, pemerintah  Orde  Baru   menghimpun energi    semua  komponen
              bangsa ke dalam agenda bersama yang diformulasikan dalam bentuk Trilogi
              Pembangunan. Suatu rencana kemandirian bangsa yang diletakkan pada pilar
              stabilitas, pembangunan di   segala  bidang dan pemerataan pembangunan
              beserta hasil-hasilnya kepada seluruh rakyat.




              120  Kelas XII SMA/MA
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133