Page 130 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 130

dalam pemahaman Pancasila perlu disosialisasikan. Gagasan ini disampaikan
              oleh Presiden Soeharto pada    acara  Hari  Ulang Tahun ke-25 Universitas
              Gadjah Mada di Yogyakarta, 19 Desember 1974. Kemudian dalam pidatonya
              menjelang pembukaan Kongres Nasional Pramuka pada 12 Agustus 1976, di
              Jakarta, Presiden Soeharto menyerukan kepada   seluruh rakyat  agar berikrar
              pada  diri  sendiri  mewujudkan Pancasila  dan mengajukan Eka  Prasetya  bagi
              ikrar tersebut.
                  Presiden Soeharto mengajukan nama     Eka  Prasetya  Pancakarsa  dengan
              maksud menegaskan bahwa         penyusunan Pedoman Penghayatan dan
              Pengamalan Pancasila    (P4) dipandang sebagai    janji  yang teguh, kuat,
              konsisten, dan tulus untuk mewujudkan lima cita-cita, yaitu (1) takwa kepada
              Tuhan YME dan menghargai orang lain yang berlainan agama/kepercayaan;
              (2) mencintai  sesama  manusia  dengan selalu ingat  kepada  orang lain, tidak
              sewenang-wenang; (3) mencintai tanah air, menempatkan kepentingan negara
              di atas kepentingan pribadi;(4) demokratis dan patuh pada putusan rakyat yang
              sah; (5) suka menolong orang lain, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
              orang lain (Referensi Bahan Penataran P4  dalam Anhar Gonggong ed, 2005:
              159).

                  Presiden kemudian mengajukan draft     P4  ini  kepada  MPR. Akhirnya,
              pada  21 Maret  1978 rancangan P4 disahkan menjadi      Tap MPR      No.II/
              MPR/1978. Setelah disahkan MPR, pemerintah membentuk komisi Penasehat
              Presiden mengenai  P4 yang dipimpin oleh Dr. Roeslan Abdulgani. Sebagai
              badan pelaksananya   dibentuk Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksana      P4
              (BP7) yang berkedudukan di Jakarta. Tugasnya adalah untuk mengkoordinasi
              pelaksanaan program penataran P4 yang dilaksanakan pada tingkat nasional
              dan regional.

                  Tujuan penataran P4 adalah membentuk pemahaman yang sama
              mengenai   Demokrasi  Pancasila  sehingga  dengan pemahaman yang sama
              diharapkan persatuan dan kesatuan nasional  akan terbentuk dan terpelihara.
              Melalui penegasan tersebut maka opini rakyat akan mengarah pada dukungan
              yang kuat  terhadap pemerintah Orde  Baru. Penataran P4 merupakan suatu
              bentuk indoktrinasi  ideologi  sehingga  Pancasila  menjadi  bagian dari  sistem
              kepribadian, sistem budaya, dan sistem sosial masyarakat Indonesia.
                  Pegawai  negeri  (termasuk  pegawai  BUMN), baik sipil  maupun militer
              diharuskan mengikuti penataran P4. Kemudian para pelajar, mulai dari sekolah
              menengah sampai Perguruan Tinggi diharuskan mengikuti penataran P4 yang
              dilakukan pada setiap awal tahun ajaran atau tahun akademik.







              122  Kelas XII SMA/MA
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135