Page 135 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 135

Sejalan dengan upaya diplomasi ekonomi, pada 10 Januari 1967 pemerintah
                 Orde Baru memberlakukan UU No.1  tahun 1967 tentang Penanaman Modal
                 Asing (PMA) . Dengan UU PMA, pemerintah ingin menunjukan kepada dunia
                 internasional bahwa arah kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah Orde
                 Baru, berbeda dengan Orde Lama. Orde Baru tidak memusuhi investor asing
                 dengan menuduh sebagai    kaki  tangan imperialisme. Sebaliknya, aktivitas
                 mereka  dipandang sebagai  prasyarat  yang dibutuhkan oleh sebuah negara
                 yang ingin membangun perekonomiannya. Dengan bantuan modal        mereka,
                 selayaknya  mereka   didorong dan dikembangkan untuk memperbanyak
                 investasi  dalam  berbagai  bidang ekonomi. Sebab dengan investasi  mereka,
                 lapangan kerja akan segera tercipta dengan cepat tanpa menunggu pemerintah
                 memiliki  uang terlebih dahulu untuk menggerakan roda        pembangunan
                 nasional.
                     Upaya diplomasi ekonomi ke negara-negara Barat dan Jepang itu, tidak
                 hanya  berhasil  mengatur penjadwalan kembali  pembayaran hutang negara
                 dan swasta  yang jatuh tempo, melainkan juga     mampu meyakinkan dan
                 menggugah negara-negara   tersebut  untuk membantu Indonesia  yang sedang
                 terpuruk ekonominya. Hal ini terbukti antara lain dengan dibentuknya lembaga
                 konsorsium  yang bernama  Inter-Governmental  Group on Indonesia   (IGGI).
                 Proses  pembentukan IGGI diawali  oleh suatu pertemuan antara  para  negara
                 yang memiliki  komitmen untuk membantu Indonesia      pada  bulan Februari
                 1967, di Amsterdam. Inisiatif itu datang dari pemerintah Belanda. Pertemuan
                 ini  juga  dihadiri  oleh delegasi  Indonesia  dan lembaga-lembaga  bantuan
                 internasional. Dalam  pertemuan itu disepakati  untuk membentuk IGGI dan
                 Belanda ditunjuk sebagai ketuanya.
                     Selain mengupayakan masuknya     dana  bantuan luar negeri, pemerintah
                 Orde  Baru juga  berupaya  menggalang dana   dari  dalam  negeri, yaitu dana
                 masyarakat. Salah satu strategi  yang dilakukan oleh pemerintah bersama–
                 sama  Bank Indonesia  dan bank-bank milik negara  lainnya  adalah berupaya
                 agar masyarakat mau menabung.
                     Upaya  lain adalah menerbitkan UU    Penanaman Modal    Dalam   Negeri
                 (UUPMDN) No.6/1968. Satu hal dari UUPMDN adalah adanya klausal yang
                 menarik yang menyebutkan bahwa     dalam  penanaman modal    dalam  negeri,
                 perusahaan-perusahaan Indonesia   harus  menguasai  51% sahamnya. Untuk
                 menindaklanjuti  dan mengefektifkan UUPMA     dan UUPMDN      pada  tatanan
                 pelaksanaannya, pemerintah membentuk lembaga-lembaga        yang bertugas
                 menanganinya. Pada     19 Januari  1967, pemerintah membentuk Badan
                 Pertimbangan Penanaman  Modal (BPPM). Berdasarkan Keppres No.286/1968






                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            127
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140