Page 136 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 136

badan itu berubah menjadi   Tim  Teknis  Penanaman Modal    (TTPM). Pada
              Tahun 1973, TTPM     digantikan oleh Badan Koordinasi   Penanaman Modal
              (BKPM) hingga saat ini.
                  Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah pada awal  Orde Baru mulai
              menunjukan hasil positif. Hiperinlasi mulai dapat dikendalikan, dari 650%
              menjadi 120% (1967), dan 80% (1968), sehingga pada tahun itu diputuskan
              bahwa Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pertama akan dimulai
              pada tahun berikutnya (1969).  Setelah itu pada tahun-tahun berikutnya inlasi
              terus  menurun menjadi  25% (1969), 12% (1970), dan 10% (bahkan sampai
              8,88%) pada tahun 1971.

               TUGAS

               Buatlah rangkuman mengenai      “Kebijakan Pembangunan Orde       Baru”.
               Rangkuman kamu akan dibahas pada pertemuan berikutnya.




              5.   Kebijakan Pembangunan Orde Baru

                  Tujuan perjuangan Orde     Baru adalah menegakkan tata      kehidupan
              bernegara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-
              Undang Dasar 1945. Sejalan dengan tujuan tersebut     maka  ketika  kondisi
              politik bangsa Indonesia mulai stabil untuk melaksanakan amanat masyarakat
              maka  pemerintah mencanangkan pembangunan nasional       yang diupayakan
              melalui  program  Pembangunan Jangka    Pendek dan Pembangunan Jangka
              Panjang. Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui pembangunan lima
              tahun (Pelita)  yang di  dalamnya  memiliki  misi  pembangunan dalam  rangka
              mencapai tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia.

                  Pada masa ini pengertian pembangunan nasional adalah suatu rangkaian
              upaya   pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi            seluruh
              kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Pembangunan nasional dilakukan
              untuk melaksanakan tugas    mewujudkan tujuan nasional     yang tercantum
              dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
              tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
              kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
              kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

                  Dalam usaha mewujudkan tujuan nasional maka Majelis Permusyawaratan
              Rakyat  sejak tahun 1973-1978-1983-1988-1993 menetapkan Garis-garis
              besar Haluan Negara (GBHN). GBHN merupakan pola umum pembangunan
              nasional  dengan rangkaian program-programnya   yang kemudian dijabarkan





              128  Kelas XII SMA/MA
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141