Page 21 - e Book KD1
P. 21
asam amida misalnya kapsaisin pada lada merah atau piperin pada
lada hitam, karbonil misalnya gingerol pada jahe, dan tioester
misalnya dialilsulfida pada bawang putih dan bawang merah akan
memberikan karakteristik panas atau pedas secara berbeda-beda.
Proses pembuatan oleoresin dengan teknik ekstraksi yang lazim
dilakukan dengan menggunakan pelarut organik yaitu alkohol.
Proses ini menggunakan bahan simplisia yaitu bahan yang telah
dikeringkan misalnya simplisia jahe.
Proses pembuatan oleoresin diawali dengan pengecilan ukuran
dengan penggilingan dan penghancuran untuk mendapatkan serbuk.
Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk memperbesar permukaan
bahan sehingga pada saat perendaman kontak bahan dengan pelarut
lebih besar dan merata. Semakin kecil ukuran, rendemen yang
didapat akan semakin besar.
Selanjutnya serbuk jahe tersebut diekstraksi dengan menggunakan
pelarut organik yaitu alkohol 70 %. Perbandingan antara bahan
rempah dengan pelarut adalah 1 : 10. Selama proses berlangsung,
serbuk jahe harus terendam secara sempurna. Proses yang lebih
lama akan menghasilkan oleoresin dengan berat jenis yang lebih
tinggi. Umumnya proses ekstraksi berlangsung sekitar 6 jam untuk
mendapatkan senyawa utama yaitu senyawa gingerol.
Proses selanjutnya adalah penyaringan untuk mendapatkan cairan
oleoresin dan sisa pelarut yang berwarna coklat kekuningan atau
berwarna coklat gelap. Cairan yang telah disaring tersebut
selanjutnya dilakukan penguapan dengan prinsip perbedaan titik
didih. Alat yang dapat digunakan untuk proses penguapan adalah
rotary evaporator atau rotavapor.
26