Page 30 - Tan Malaka - Menuju Republik Indonesia by Tan Malaka (z-lib.org)_Neat
P. 30

hanya meliputi perburuhan dalam arti kata yang sangat sempit, akan
               tetapi dalam seluruh rakyat Indonesia.

               Kita  berani  katakan  sedemikian  itu,  bukannya  karena  kita  hendak
               menjanjikan  kepada  setiap  orang  satu  surga,  akan  tetapi  untuk
               kepentingan  kemerdekaan  sendiri!  Kepentingan  kemerdekaan  itu
               menyarankan,  bahwa  orang-orang  bukan  proletar  (petani-petani,
               pedagang-pedagang  kecil,  pengusaha-pengusaha  kecil  dan  orang-
               orang intelek) harus juga diberikan pembagian ekonomi, jika buruh
               menasionalisi industri-industri besar. Karena kapital nasional sangat
               kecil  adanya  yang  dapat  menyebabkan  adanya  kekuatiran  akan
               politik  nasionalisasi  buruh,  dan  karena  lebih  dari  90  %  dari
               penduduk  berada  dalam  mendertia  dan  kemelaratan,  maka
               kerjasama  antara  proletar  dan  bukan  proletar  memang  sangat
               mungkin.  Dengan  pembangunan  industri-industri  dan  koperasi-
               koperasi  negara  lebih  banyak,  dengan  bantuan  negara  yang  nyata
               kepada orang-orang bukan proletar, maka lambat laun akan lenyap
               segala  sesuatunya  yang  kecil  untuk  memberikan  tempat  kepada
               perusahaan-perusahaan  besar  atas  dasar  teknik  yang  lebih  tinggi;
               milik  bersama  dan  kerjasama.  Perusahaan-perusahaan  kecil  harus
               insyaf,  bahwa  perusahaan  negara  dapat  menghasilkan  lebih  cepat,
               lebih baik dan lebih murah daripada mereka.

               Bilamana  mereka  menginsyafi  ini,  maka  mereka  akan  dengan
               sukarela  menyerahkan  diri  kepada  perusahaan-perusahaan  negara
               dan akan meninggalkan perusahaan kecilnya.
               Jika  proses  ekonomi  ini,  yaitu  peleburan  perusahaan-perusahaan
               kecil  ke  dalam  perusahaan-perusahaan  negara  yang  besar  dapat
               berjalan  langsung  dengan  kesesuaian  di  Indonesia  merdeka,  maka
               politik  borjuis  kecil  lambat  laun  juga  akan  lenyap  untuk
               memberikan tempat kepada politik internasional buruh.

               Teranglah  sudah,  bahwa  orang-orang  bukan  proletar  di  Indonesia
               pada masa ini, sekalipun revolusioner nampaknya dalam politiknya
               adalah  nasional  yang  sempit.  Mereka  hanya  menginginkan
               penghapusan  imperialisme,  bukannya  penghapusan  milik.  Akan
               tetapi  buruh  Indonesia  menganggap  orang-orang  bukan  proletar
               bukan  sebagai  lawan.  Bagi  Indonesia  ada  gejala  yang
               menguntungkan, bahwa  orang  bukan  proletar  menyerahkan diri  di


                                                   27
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35